Tak sedikit anak muda yang sering mengeluh di media sosial karena gaji bulanannya sekadar lewat begitu saja. Hal ini bisa disebabkan sulitnya memahami keinginan dan kebutuhan, serta minimnya pemahaman seputar manajemen keuangan.
Kemampuan untuk mengatur keuangan harus dibiasakan sejak dini, terutama bagi anak muda. Apalagi kini pengetahuan soal financial planning bisa diakses dengan mudah lewat berbagai media, yang juga didukung dengan berbagai aplikasi digital untuk mempermudah praktik mengatur keuangan baik menabung hingga investasi.
Financial Planning Coach Emtrade Indonesia, Aulia Akbar, CFP®, AEPP® menjelaskan investasi merupakan bentuk penempatan modal atau pembelian sebuah aset dengan harapan. Aset yang dibeli nilainya akan naik atau menghasilkan 'cash' yang nantinya bisa jadi pendapatan pasif untuk individu.
Dengan berbagai kemudahan yang ada saat ini, investasi bagi anak muda tak lagi jadi sesuatu yang asing bahkan anak muda bisa mulai berinvestasi dengan menyisihkan sebagian gaji.
Meski demikian, menurut Emtrade, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum memulai investasi. Berikut ulasannya.
Pastikan Keuangan dalam Keadaan Aman
Keamanan finansial ditunjukkan dengan adanya dana darurat dan jaminan kesehatan, minimal dalam bentuk BPJS Kesehatan.
Dalam hidup, musibah bisa datang kapan saja dan investasi pun memiliki risiko yang berbeda-beda. Untuk itu, jangan sampai kita terpaksa mencairkan investasi lantaran kita membutuhkan dana untuk kebutuhan mendesak.
Terapkan Strategi Budgeting yang Baik
Konsistensi adalah salah satu kunci sukses dalam berinvestasi. Alangkah baiknya jika kita rutin menyisihkan uang setiap bulannya untuk berinvestasi.
Akan tetapi, berapa persen kah uang yang sebaiknya kita sisihkan setiap bulannya? Berikut strategi budgeting yang bisa Anda coba.
1. Strategi 20/80
Dengan strategi yang satu ini, Anda dapat mulai menyisihkan 80% gaji untuk biaya hidup. Sementara 20% sisa gaji Anda bisa dialokasikan untuk memulai investasi.
2. Strategi 50/30/20
Ungkapan self-reward sangat umum digunakan di kalangan anak muda. Bahkan kini telah menjadi bagian dari gaya hidup generasi muda saat ini.
Walau Anda ingin memulai berinvestasi, bukan berarti Anda perlu mengorbankan self-reward ini karena keduanya bisa berjalan secara seimbang melalui strategi 50/30/20. Dengan metode ini, Anda masih bisa menyisihkan gaji untuk menghibur diri sendiri selagi memenuhi biaya hidup dan menabung investasi di kemudian hari. Adapun proporsi yang bisa Anda coba adalah 50% biaya hidup, 30% investasi, dan 20% untuk self-reward.
3. Strategi 40/40/20
Berbeda dengan metode sebelumnya, proporsi biaya hidup dan investasi di strategi ini dapat disisihkan secara seimbang setiap bulannya. Misalnya dengan proporsi 40:40. Sementara itu, sisa 20% alokasi gaji Anda bisa digunakan untuk self-reward atau memanjakan diri sendiri.
4. Strategi Pay Yourself First
Untuk strategi yang terakhir, Anda dapat mengimplementasikannya tanpa melalui pembagian khusus dalam setiap pos keuangan. Misalnya, Anda dapat mengedepankan investasi terlebih dahulu dengan proporsi yang disesuaikan, kemudian sisanya baru dialokasikan untuk biaya hidup dan memanjakan diri sendiri.
Pilih Instrumen Investasi Sesuai Tujuan Investasi
Investasi sejatinya ibarat kendaraan yang kita gunakan untuk mencapai tujuan finansial tertentu. Risiko dan imbal hasil dalam investasi berbanding lurus. Karenanya sangat disarankan untuk memilih instrumen investasi sesuai dengan tujuan investasinya.
Jika semakin pendek jangka waktu investasi yang diinginkan, Anda disarankan untuk memilih instrumen yang memiliki fluktuasi rendah. Sebaliknya, jika makin panjang jangka waktu investasi, makin fleksibel pilihan instrumennya.
Itu dia hal-hal yang harus diketahui sebelum investasi, sekaligus 4 strategi menyisihkan gaji yang bisa Anda pilih untuk memulai investasi. Untuk mempermudah usaha mengalokasikan gaji dan investasi, Anda juga bisa memanfaatkan dompet digital DANA.
Misalnya, dalam mengatur pengeluaran dengan melihat riwayat transaksi secara digital hingga memulai investasi digital. Tak perlu khawatir karena investasi secara digital merupakan instrumen investasi yang sah dan aman, asalkan tempat penjualannya sudah diawasi oleh lembaga yang berwenang seperti Bappebti.
Selain itu, DANA juga memiliki DANA eMAS yang telah terjamin dan diawasi oleh Bappebti. Dengan adanya DANA eMas, Anda bisa membeli dan menjual eMAS hanya dengan beberapa klik saja. Praktis, bukan?
Diketahui, harga emas digital juga relatif lebih murah dari emas fisik. Yang lebih menguntungkan, emas digital juga bisa dibeli dari nominal 0.001 gram. Sehingga, pengguna bisa mulai beli dengan bujet rendah dan risiko yang rendah (low risk).
Sebagai informasi, Emtrade merupakan aplikasi edukasi saham yang bisa digunakan pengguna untuk mendapatkan bimbingan belajar saham dari nol. Emtrade dapat diunggah secara GRATIS di App Store maupun Play Store, dan pengguna bisa mendapatkan akses ke banyak artikel, video, dan webinar saham setelah bergabung menjadi member Emtrade. Selain itu, Anda yang bergabung sebagai VIP member juga bisa mendapatkan referensi, analisis saham, hingga tanya jawab saham langsung dengan coach-coach Emtrade yang berpengalaman.
(adv/adv)