Ahli Klaim Temukan 5.500 Virus RNA Baru di Lautan

CNN Indonesia
Selasa, 12 Apr 2022 12:36 WIB
Para tim peneliti tergabung dalam bagian Tara Oceans Consortium, sebuah proyek global untuk mempelajari dampak perubahan iklim di lautan.
Ilustrasi. Ahli menemukan ribuan virus RNA baru di lautan. (Foto: iStock/appledesign)
Jakarta, CNN Indonesia --

Tim peneliti dari The Ohio State University, Amerika Serikat, menemukan 5.500 virus baru hasil penelitian di lautan.

Para peneliti studi menganalisis puluhan ribu sampel air dari seluruh dunia, berburu virus RNA atau virus yang menggunakan RNA sebagai materi genetik seperti contohnya Novel coronavirus.

RNA virus dinilai peneliti kurang dipelajari dari pada DNA virus, yang menggunakan DNA sebagai materi genetik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keragaman virus yang baru ditemukan begitu besar sehingga para peneliti telah mengusulkan penggandaan jumlah kelompok taksonomi yang diperlukan untuk mengklasifikasikan virus RNA, dari lima filum yang ada menjadi 10 filum.

Filum merupakan klasifikasi dalam bidang biologi yang mengurutkan subfilum, kelas, ordo, famili, genus dan spesies. Studi virus RNA biasanya difokuskan pada mereka yang menyebabkan penyakit.

Beberapa virus RNA yang terkenal di antaranya influenza, Ebola, dan virus corona yang menyebabkan Covid-19. Tapi virus itu hanyalah 'bagian kecil' virus RNA di Bumi.

"Kami ingin mempelajarinya secara sistematis dalam skala yang sangat besar dan menjelajahi lingkungan yang belum pernah dilihat secara mendalam," kata peneliti dalam sebuah pernyataan.

Para tim peneliti tergabung dalam bagian Tara Oceans Consortium, sebuah proyek global untuk mempelajari dampak perubahan iklim di lautan.

Penelitian yang diunggah di jurnal Science itu menganalisis 35.000 sampel air yang diambil dari 121 lokasi di kelima lautan dunia. Mereka memeriksa urutan genetik yang diekstraksi dari organisme air yang dikenal sebagai plankton, yang merupakan inang umum untuk virus RNA.

Tim menemukan sekuens milik virus RNA dengan mencari gen kuno yang disebut RdRp, yang ditemukan di semua virus RNA tetapi tidak ada pada virus dan sel lain.

Para peneliti mengidentifikasi lebih dari 44.000 sekuens dengan gen ini, menurut laporan Live Science.

Secara keseluruhan, mereka mengidentifikasi sekitar 5.500 spesies virus RNA baru yang termasuk dalam lima filum yang ada.

Terdapat lima filum yang baru diusulkan oleh para peneliti, dengan nama Taraviricota, Pomiviricota, Paraxenoviricota, Wamoviricota dan Arctiviricota.

Spesies virus dalam filum Taraviricota dilaporkan sangat melimpah di perairan beriklim sedang dan tropis, sementara virus dalam filum Arctiviricota berlimpah di Samudra Arktik.

Dikutip Independent, mengungkap lebih banyak informasi tentang keberagaman virus di berbagai wilayah termasuk lautan, dianggap dapat membantu lebih memahami peran mikroba laut terhadap perubahan iklim.

(can/mik)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER