Material rare earth element (RRE) atau logam tanah jarang yang merupakan 'harta karun' bernilai tinggi tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Sejauh ini ada lima wilayah yang memilikinya .
Sebelumnya, Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebut logam tanah jarang terkandung di lumpur Lapindo, Sidoarjo, Jawa Timur. Material logam tanah jarang yang banyak terdapat di Lumpur Lapindo yakni Cerium (Ce).
Selain Cerium, logam tanah jarang juga dipenuhi 16 unsur kimia lain, termasuk lantanida ditambah skandium dan yttrium.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dirjen Mineral dan Batubara Kementerian ESDM Ridwan Djamaluddin mengungkapkan ada sembilan lokasi wilayah di Indonesia yang berpotensi mengandung logam tanah jarang. Namun, baru delapan lokasi di antaranya yang sudah terpetakan oleh ESDM.
Ridwan menambahkan logam tanah jarang paling banyak berada di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, tepatnya di pertambangan timah. Bahkan menurutnya ada puluhan bahkan ratusan ribu ton potensi logam tanah jarang di provinsi tersebut.
"Paling banyak memang ada di provinsi Kepulauan Bangka Belitung, khususnya di Bangka Selatan," ujar Ridwan.
Dalam data yang dipaparkan Ridwan, Bangka Belitung memiliki potensi logam tanah jarang sebesar 186.663 ton dalam bentuk monasit dan 20.734 dalam bentuk material senotim. Ada juga logam tanah jarang dalam bentuk laterit di Sulawesi Tengah sebesar 443 ton dan Kalimantan Barat sebesar 219 ton. Ada juga potensi di Sumatera Utara sebesar 19.917 ton.
Material logam tanah jarang kini sedang banyak dicari karena dianggap sebagai material dasar teknologi di masa depan yang terus berkembang. Termasuk menjadi bahan industri pembuatan LCD televisi maupun telepon seluler, magnet, baterai mobil hybrid.
Selain itu, material logam tanah jarang juga digunakan sebagai bahan pembuat superkonduktor, laser, optik elektronik, glass dan keramik.
Negara-negara produsen senjata juga mengincar mineral di logam tanah jarang. Sebab, material-material di logam tanah jarang dibutuhkan dalam pembuatan berbagai peralatan vital militer, mulai dari sonar kapal perang, alat pembidik meriam tank, perangkat pelacak sasaran pada peluru kendali, serta perangkat pemandu rudal nuklir yang disebut membutuhkan material logam tanah jarang.
Berikut 5 Wilayah di Indonesia yang Punya Logam Tanah Jarang Melimpah :
1. Kepulauan Bangka Belitung
Logam tanah jarang banyak terdapat di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, khususnya di Bangka Selatan. ESDM menyebut, di Bangka Belitung ada potensi logam tanah jarang sebesar 186.663 ton dalam bentuk monasit dan 20.734 dalam bentuk material senotim.
2. Sulawesi Tengah
Ada juga logam tanah jarang dalam bentuk material laterit di Sulawesi Tengah. Bahkan Sulawesi Tengah disebut berpotensi memiliki laterit sebesar 443 ton.
3. Kalimantan Barat
Kalimantan Barat kedapatan mengandung laterit yang merupakan bagian dari material logam tanah jarang sebesar 219 ton.
4. Sumatra Utara
Sumatra Utara berpotensi memiliki material laterit sebesar 19.917 ton.
5. Jawa Timur
Lumpur Lapindo, Sidoarjo, Jawa Tengah sempat menjadi viral karena dianggap memiliki material logam tanah jarang di Indonesia. Material logam tanah jarang yang banyak terdapat di Lumpur Lapindo yakni Cerium (Ce).
Namun demikian, Direktur Eksekutif Walhi Jatim Wahyu Eka Setyawan menilai temuan itu tak sebanding dengan kerugian yang diderita warga dan lingkungan terdampak lumpur Lapindo sejak 2006.
"Framing pemberitaan menyebutkan temuan ini sebagai harta karun dan berkah tersembunyi dalam lumpur Lapindo. Tapi yang tidak disadari adalah bahwa temuan berbagai jenis logam berat dalam lumpur Lapindo telah lama menjadi kutukan bagi warga Kecamatan Porong, Tanggulangin dan Jabon," cetusnya.
(ttf/mik)