China Buru Planet Mirip Bumi, Bakal Kirim 7 Teleskop ke Luar Angkasa

CNN Indonesia
Rabu, 13 Apr 2022 14:01 WIB
China akan meluncurkan misi berupa satelit yang memiliki tujuh teleskop untuk mencari planet yang mirip Bumi.
Ilustrasi. China akan meluncurkan misi untuk menemukan Bumi kedua. (Foto: AP/Mark Schiefelbein)
Jakarta, CNN Indonesia --

China berencana meluncurkan misi antariksa untuk mencari planet yang memiliki karakteristik seperti Bumi. Bentuknya, peluncuran satelit yang memiliki sekelompok teleskop untuk mengintip angkasa.

Sebelumnya, China telah melakukan beragam misi antariksa mulai dari mengirim robot ke Bulan, mendaratkan robot tersebut di Mars, hingga membangun stasiun angkasa luarnya sendiri.

Kini, China mengincar sesuatu yang lebih jauh, yakni pencarian tata surya baru. Para peneliti disebut akan mengumumkan rincian rencana dari misi tersebut pada bulan ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Misi ini akan bertujuan untuk menyurvei planet-planet di luar Tata Surya di bagian lain dari Bima Sakti, dengan tujuan menemukan planet mirip Bumi pertama yang mengorbit di zona layak huni.

Para astronom meyakini planet semacam itu, yang mereka sebut Bumi 2.0, memiliki kondisi yang pas bagi air mengalir dan bahkan mungkin menopang kehidupan.

Berdasarkan data Badan Penerbangan dan Antariksa AS (NASA), lebih dari 5.000 exoplanet atau planet luar tata surya telah ditemukan di galaksi Bima Sakti. Penemuan sebagian besar didapat dari tangkapan teleskop Kepler NASA, yang digunakan selama 9 tahun sebelum habis bahan bakar pada 2018.

Beberapa planet yang ditemukan mirip Bumi memiliki struktur berbatu yang mengorbit bintang kerdil merah berukuran kecil. Namun hingga saat ini belum ada yang cocok dengan definisi Bumi 2.0.

Jessie Christiansen, astrofisikawan Exoplanet Science Institute NASA di Institut Teknologi California di Pasadena, mengatakan dengan teknologi dan teleskop yang ada saat ini, sangat sulit untuk menemukan sinyal planet kecil mirip Bumi ketika bintang induknya satu juta kali lebih besar dan satu miliar kali lebih terang.

Misi China yang bernama Earth 2.0 diharapkan dapat membawa perubahan untuk hal ini.

Earth 2.0 akan didanai oleh Akademi Ilmu Pengetahuan China dan sedang menyelesaikan rancangan untuk fase awal. Jika rancangan misi lulus tinjauan oleh panel ahli pada Juni, tim misi akan menerima dana untuk mulai membangun satelit. Kemudian tim berencana untuk meluncurkan pesawat ruang angkasa dengan roket Long March sebelum akhir 2026.

Dilansir dari Nature, satelit Earth 2.0 dirancang untuk membawa tujuh teleskop yang akan mengamati langit selama empat tahun. Enam dari teleskop akan bekerja sama untuk mensurvei konstelasi Cygnus-Lyra, bidang langit yang sama yang dijelajahi teleskop Kepler.

"Bidang pantauan Kepler adalah area yang mudah diamati, karena kami memiliki data yang sangat bagus dari sana," kata Jian Ge, astronom yang memimpin misi Earth 2.0 di Shanghai Astronomical Observatory.

Teleskop nantinya akan mencari exoplanet dengan mendeteksi perubahan kecil pada kecerahan bintang yang menunjukkan sebuah planet telah melintas di depannya.

Dengan menggunakan beberapa teleskop kecil yang dikerahkan bersama-sama, para ilmuwan akan memiliki bidang pandang yang lebih luas daripada teleskop tunggal yang besar seperti Kepler.

Enam teleskop Earth 2.0 akan bersama-sama memantau sekitar 1,2 juta bintang di sepetak langit seluas 500 derajat persegi, yang sekitar 5 kali lebih lebar dari pandangan Kepler.

Bersambung ke halaman berikutnya...

[Gambas:Video CNN]

 

Earth 2.0 Diklaim Lebih Kuat dari Teleskop NASA

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER