WHO Pantau Ketat Varian BA.4 dan BA.5, Klaim Tak Picu Kenaikan Kasus

CNN Indonesia
Kamis, 14 Apr 2022 20:12 WIB
Ilustrasi virus corona. (Solodovnikov A. & Arkhipova V. via Wikimedia Commons (CC BY 4.0))
Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebut virus Covid-19 varian BA.4 dan BA.5 tidak lebih parah dan tidak lebih menular dari yang sudah ada sebelumnya.

Ahli epidemiologi WHO Maria Van Kerkhove mengatakan sub-varian Covid-19 terbaru itu telah dilaporkan di sejumlah negara, di antaranya Afrika Selatan dan beberapa negara Eropa.

"Ada kurang dari 200 sekuens (urutan DNA) yang ada sejauh ini dan kami memperkirakan ini akan berubah. Kami melacak [virus] dengan seksama untuk melihat apakah ada peningkatan dalam deteksi kasus, tetapi [sejauh ini] kami belum melihat perubahan apa pun dalam segi epidemiologi atau keparahan," katanya pada Rabu (13/4), seperti dikutip dari laman resmi WHO.

Direktur WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menyebut kemampuan memantau varian Covid-19 sedikit berkurang seiring menurunnya angka tes.

Menurutnya, pengujian dan pemantauan sekuens yang lebih baik sangat penting bagi para ilmuwan untuk melacak varian atau mengidentifikasi varian baru.

"Saat ini ada sejumlah sub-varian keturunan Omicron yang kami ikuti dengan cermat, termasuk BA.2, BA.4 dan BA.5 dan rekombinan lain yang terdeteksi, terdiri dari BA.1 dan BA.2," ujarnya.

Direktur Kedaruratan WHO Michael Ryan memperingatkan ketika virus Covid-19 terus berkembang, dunia tidak bisa begitu saja mengabaikannya.

"Akan sangat picik pada titik ini untuk berasumsi jumlah kasus yang lebih rendah berarti risikonya lebih rendah. Kami senang melihat kematian menurun tetapi virus ini telah mengejutkan kami sebelumnya, juga membuat kami lengah sebelumnya," tuturnya.

"Kita perlu melakukan pekerjaan kita dan melacak virus ini sebaik mungkin, sementara orang-orang kembali menjalani kehidupan mereka senormal mungkin," imbuhnya.

Sementara itu, ilmuwan utama WHO Soumiya Swaminathan memperingatkan sub-varian keturunan dan rekombinan akan terus muncul, dan dunia harus terus berinvestasi dalam teknologi lebih baik seperti vaksin baru.

"Kita harus siap dengan kemungkinan virus ini dapat berubah begitu banyak sehingga dapat menghindari kekebalan yang ada," ujarnya.

(lom/fea)


Saksikan Video di Bawah Ini:

VIDEO: Waspada Varian Baru Omicron

KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK