Kominfo Buka Suara Aplikasi Azan dan Salat yang Curi Data Pribadi

CNN Indonesia
Kamis, 21 Apr 2022 18:57 WIB
Kominfo mengatakan tengah mempelajari aplikasi Android pencuri data pengguna dan berkoordinasi dengan Google.ay
Ilustrasi. (iStockphoto/bizoo_n)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) buka suara soal sejumlah aplikasi azan dan salat yang diduga mencuri data pribadi pengguna.

Juru Bicara Kominfo, Dedy Permadi, mengatakan pihaknya saat ini masih mendalami aplikasi di PlayStore yang diduga melakukan praktik pencurian data pribadi pengguna. 

"Kementerian Komunikasi dan Informatika tengah mempelajari dugaan pemrosesan data pribadi secara tanpa hak yang dilakukan oleh beberapa aplikasi di Google PlayStore," ujar Dedy lewat keterangan tertulis, Kamis (21/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya Subdit Ditreskrimsus Polda Metro Jaya mengimbau masyarakat waspada pencurian data pribadi dari aplikasi azan dan salat di Android.

Imbauan ini telah diunggah di akun Instagram @siberpoldametrojaya. Dalam unggahan itu turut disampaikan bahwa aplikasi tersebut telah diunduh lebih dari 10 juta pengguna.

Lewat unggahan itu juga disampaikan laporan analisis soal aplikasi di PlayStore yang mengumpulkan data sensitif pengguna dan telah diunduh lebih dari 45 juta pengguna.

Dedy mengungkap sudah berkoordinasi lebih lanjut dengan pihak Polda Metro Jaya dan akan dilakukan langkah-langkah berikutnya sesuai aturan yang berlaku.

Di samping itu Dedy mengaku telah berkoordinasi dengan Google, sebagai perusahaan pemilik toko aplikasi PlayStore. Dia menyebut Google telah mengambil tindakan terhadap aplikasi yang diduga mencuri data pengguna.

"Pihak Google telah mengambil tindakan terhadap aplikasi yang diduga melakukan pemrosesan data penggunanya secara tanpa hak," pungkasnya.

Dedy mengatakan aplikasi yang diduga mencuri data pengguna itu diwajibkan menghapus fitur pengambilan data agar aplikasi masih bisa berjalan di pengguna Android.

Kominfo mengimbau masyarakat memeriksa daftar aplikasi yang diduga mengambil data pribadi penggunanya dan melakukan sejumlah langkah pengamanan data antara lain:

  • Memutakhirkan sistem keamanan perangkat
  • Menginstal ulang aplikasi yang diduga mencuri data pribadi
  • Tidak memberikan data pribadi kepada pihak yang tidak berkepentingan
(can/fea)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER