Tipe mesin legendaris Mazda, Wankel rotary, bakal bangkit dari kubur setelah terakhir kali diproduksi massal di RX-8 pada 2012. Nikkei Asia memberitakan Mazda akan mengembangkannya untuk mobil hybrid pada akhir tahun ini.
Mesin rotary itu tidak dipakai untuk menggerakkan roda, melainkan digunakan sebagai generator penyuplai listrik ke motor elektrik.
Ada beberapa produsen yang memproduksi mobil bermesin rotary, namun Mazda yang paling setia. Mobil pertama Mazda yang pertama menggunakan mesin ini adalah Cosmo Sport 110S, kemudian dipakai di berbagai model lain termasuk RX-7, RX-8 dan Miata.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beda dari mesin biasa yang mengandalkan piston bergerak naik turun, rotor pada rotary konstruksinya berbeda karena pergerakannya memutar. Ada beberapa jenis mesin rotary, namun yang paling populer digunakan adalah Wankel, diambil dari nama penciptanya Felix Wankel.
Mazda pada 1960-an mengambil alih lisensi teknologi Wankel dari produsen NSU, yang kini menjadi bagian Audi.
Beberapa keunggulan mesin rotary yaitu strukturnya lebih ringkas, menghasilkan tenaga lebih besar ketimbang kapasitas sama mesin piston dan getarannya rendah.
Walau pernah sukses dengan mesin rotary, Mazda memutuskan mengakhiri produksi massalnya pada 2012. Salah satu alasan terbesarnya karena tak bisa memenuhi regulasi emisi bahan bakar.
Walau begitu Mazda tak menyerah mengembangkan rotary kendati berbagai rencana telah dibatalkan atau ditunda beberapa kali selama bertahun-tahun.
Menurut Nikkei Asia, Mazda mengatakan sekarang sudah siap meluncurkan MX-30 yang dilengkapi mesin rotary pada semester kedua 2022.
MX-30 merupakan mobil listrik produksi massal pertama yang diluncurkan Mazda pada 2020. Mobil ini punya masalah pada jarak tempuh, yakni hanya 250 km sekali isi baterai penuh, yang jauh lebih pendek dari mobil listrik lain.
![]() |
Lihat Juga : |
Mazda dikatakan menargetkan jarak tempuh naik dobel menggunakan mesin rotary sebagai generator. Cara ini dikatakan bukan cuma bisa dipakai di MX-30 tapi juga pada mobil Mazda lainnya.
Hal lain yang mesti dipahami yakni MX-30 kemungkinan tidak lagi menjadi mobil listrik murni jika menggendong generator mesin rotary, melainkan bisa jadi mobil hybrid jenis plug-in.
Mazda ingin semua mobilnya bertenaga listrik pada 2030.
(fea)