Rusia Akan Keluar dari Stasiun Luar Angkasa Gara-gara Perang

CNN Indonesia
Minggu, 01 Mei 2022 19:17 WIB
Rusia akan keluar dari program Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) dampak sanksi negara barat atas Ukraina.
Rusia akan keluar dari program Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) dampak sanksi negara barat atas Ukraina. (nasa.gov).
Jakarta, CNN Indonesia --

Ketua Program Penjelajahan Luar Angkasa Rusia Dmitry Rogozin mengumumkan Rusia akan keluar dari program Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) dampak sanksi negara-negara Barat atas invasi militer Rusia terhadap Ukraina.

"Keputusan ini diambil, tapi kami tidak berkewajiban untuk membicarakannya secara terbuka," tutur Direktur Jenderal Roscosmos Dmitry Rogozin dalam sebuah wawancara dengan program televisi pemerintah.

Dilansir dari Straits Times, Minggu (1/5), Rogozin mengatakan dalam wawancara stasiun televisi bahwa ia akan memberi keterangan resmi kepada ISS setahun sebelum Rusia mundur.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, Rogozim sudah beberapa kali mengancam Rusia akan mengakhiri misi penjelajahan luar angkasanya, kecuali Amerika Serikat, Uni Eropa, dan Kanada mencabut sanksi-sanksi terhadap perusahaan yang terlibat dalam industri luar angkasa Rusia.

Selama ini, kontribusi Rusia dan Amerika Serikat dalam bidang penjelajahan luar angkasa merupakan satu-satunya bentuk kerja sama antara kedua negara yang bertahan sejak Rusia menyerang Ukraina. Namun, kerja sama tersebut akan segera berakhir.

NASA, yang berencana mengoperasikan stasiun luar angkasa hingga 2030, telah menggunakan pesawat ruang angkasa Soyuz Rusia untuk mengangkut astronot ke dan dari ISS sejak menghentikan angkutan pada 2011.

Badan antariksa AS kini lebih mengandalkan penerbangan antariksa swasta, seperti perusahaan SpaceX milik miliarder Elon Musk.

Materi dari StaitsTimes didapat eksklusif dari situs berita Bloomberg.

(tdh/bir)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER