NASA Kirim Dokter Hologram Kunjungi Astronaut di Stasiun Luar Angkasa

CNN Indonesia
Senin, 25 Apr 2022 08:05 WIB
NASA mengirim tim dokter menggunakan metode holoportasi atau gabungan hologram dan teleportasi.
NASA mengirim tim dokter menggunakan cara holoportasi ke Stasiun Luar Angkasa pada Oktober 2021. (nasa.gov)
Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) berhasil mengirim satu tim dokter dalam bentuk hologram ke Stasiun Antariksa Internasional (ISS) yang mirip adegan di film fiksi sains.

Tim dokter itu dikirim dengan metode yang mereka sebut holoportasi atau gabungan dari hologram dan teleportasi.

Selama dua tahun pandemi Covid-19 berlangsung, pertumbuhan teknologi telemedicine dan cara-cara baru berkomunikasi telah berubah dan berkembang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada Oktober 2021, ahli bedah penerbangan NASA Josef Schmid, mitra industri CEO Aerospace AEXA Fernando De La Pena Llaca, dan tim mereka menjadi manusia pertama yang melakukan holoportasi dari Bumi ke luar angkasa.

Astronaut Badan Antariksa Eropa (ESA) Thomas Pesquet melakukan percakapan dua arah secara langsung dengan Schmid dan De La Pena di tengah ISS menggunakan kamera Microsoft Hololens Kinect dan komputer yang dilengkapi perangkat lunak khusus dari Aexa.

Dilansir dari situs resmi NASA, holoportasi adalah teknologi yang memungkinkan model 3D berkualitas tinggi dari orang-orang untuk direkonstruksi, dikompresi, dan ditransmisikan secara langsung di mana saja secara langsung.

Kemudian saat dikombinasikan dengan tampilan mixed reality atau realitas campuran seperti HoloLens, ini memungkinkan pengguna melihat, mendengar, dan berinteraksi dengan peserta jarak jauh dalam 3D seolah-olah mereka benar-benar hadir di ruang fisik yang sama.

Holoportasi telah digunakan setidaknya sejak 2016 oleh Microsoft, tetapi teknologi ini baru pertama diterapkan di lingkungan yang ekstrem dan terpencil seperti di luar angkasa.

"Ini adalah cara komunikasi manusia yang benar-benar baru melintasi jarak yang sangat jauh," kata Schmid.

"Selain itu, ini adalah cara baru eksplorasi manusia, di mana entitas manusia kita dapat melakukan perjalanan keluar dari planet ini," ucap dia.

"Tubuh fisik kita tidak ada di sana, tetapi entitas manusia kita secara mutlak ada di sana. Tidak masalah stasiun antariksa bergerak 17.500 mil per jam dan dalam gerakan konstan di orbit 250 mil di atas Bumi, astronaut dapat kembali tiga menit atau tiga minggu kemudian dan dengan sistem berjalan, kita akan berada di sana di tempat itu, di stasiun luar angkasa," imbuhnya lagi.

NASA mendemonstrasikan bentuk komunikasi baru ini sebagai permulaan untuk penggunaan yang lebih luas pada misi-misi antariksa di masa depan.

Rencana berikutnya dalam penerapan teknologi ini adalah menggunakannya untuk komunikasi dua arah, di mana orang-orang di Bumi holoportasi ke luar angkasa dan astronaut ke Bumi.

"Kami akan menggunakan ini untuk konferensi medis pribadi kami, konferensi psikiatri pribadi, konferensi keluarga pribadi, dan untuk membawa VIP ke stasiun luar angkasa untuk mengunjungi astronot," ujar Schmid.

(lom/fea)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER