3 Penyebab Senapan AR-15 Sering Dipakai di Penembakan Massal di AS
Penembakan massal terjadi di sekolah dasar Robb di Uvalde, Texas, Amerika Serikat, Selasa (24/5) siang waktu setempat dan menewaskan 19 anak-anak serta dua orang dewasa.
Pelaku penembakan bernama Salvador Ramos yang masih berusia 18 tahun. Dia sempat mengunggah senapan AR-15 yang diduga digunakan saat aksinya itu.
Mengutip CNN, hal itu diketahui lewat unggahan dalam Instagram Stories dari akun 'salv8dor' yang diduga terafiliasi Ramos. Beberapa rekan satu kelas Ramos belakangan mengonfirmasi akun tersebut memang miliknya.
AR-15 yang diduga dipakai Ramos dalam insiden merupakan senjata yang cukup populer di AS. Mengutip pemberitaan ABC News pada Oktober 2021, angka penjualan AR-15 di AS mencapai lebih dari 20 juta.
Peningkatan signifikan penjualan AR-15 terjadi sejak larangan penjualan senjata itu dicabut pada 2004. Pada 2016, penjualan AR-15 sempat meroket dan tercatat terlibat dalam berbagai aksi kejahatan.
AR-15 punya reputasi berdarah karena diduga dipakai dalam insiden penembakan masal seperti di Aurora, Colorado; Newtown, Connecticut; San Bernardino, California; Sutherland Springs, Texas; Las Vegas dan Parkland, Florida. Diperkirakan total 154 orang tewas dalam insiden-insiden itu.
Ada beberapa hal yang membuat AR-15 sangat populer di AS.
1. Multifungsi
Disarikan dari berbagai sumber, senapan itu populer antara lain karena multifungsi. Pemilik AR-15 bisa mengganti panjang dan ukuran larasnya.
Hal itu sangat berguna bagi pemilik yang hobi berburu, demikian dikatakan mantan agen FBI, Brad Garrett.
2. Patriotisme
Alasan lain yang membuat AR-15 populer adalah patriotisme. Senapan buatan mantan anggota marinir Eugene Stoner tersebut merupakan cikal-bakal senapan M16 yang digunakan saat Perang Vietnam tahun 1960an.
Hal itu bermula dari perusahaan Colt yang membeli hak paten AR-15. Mengutip NBC News, perusahaan itu lalu mengembangkan senapan otomatis yang kemudian disebut M16.
3. Mudah Dirakit
Alasan terakhir adalah AR-15 tergolong senapan yang mudah dirakit. Bahkan beberapa orang menyebut merakit AR-15 mirip main Lego.
Daniel Chandler, salah seorang pemilik AR-15, menunjukkan proses perakitan AR-15 yang hanya membutuhkan beberapa detik. Setelah mencopotnya menjadi beberapa komponen dasar, Chandler dengan cepat bisa merakit kembali AR-15.
Salah satu bagian yang mudah dirakit dari AR-15 adalah mengganti kaliber pelurunya. "Senapan ini ditakdirkan untuk menjadi best-seller karena kualitas itu," kata Direktur Riset dan Advokasi Hak Senjata dari Independence Institute, Dave Kopel.
Proses merakit AR-15 bahkan bisa dilakukan di rumah. Mereka yang ingin memilikinya pun dapat membeli komponen seperti magasin, laras, dan pelurunya secara online.
(lth/fea)