Mantan Direktur Museum Louvre Didakwa Kasus Perdagangan Barang Seni

Tim | CNN Indonesia
Jumat, 27 Mei 2022 03:15 WIB
Mantan direktur Museum Louvre Jean-Luc Martinez didakwa berkonspirasi perdagangan barang seni. Namun, dakwaan itu dibantah Martinez. Mantan direktur Museum Louvre Jean-Luc Martinez didakwa berkonspirasi perdagangan barang seni. Namun, dakwaan itu dibantah Martinez. Foto: (AFP/ETIENNE LAURENT)
Jakarta, CNN Indonesia --

Mantan direktur Museum Louvre di Paris Jean-Luc Martinez didakwa berkonspirasi menyembunyikan asal usul harta arkeologi. Harta itu kemudian diduga diselundupkan keluar dari Mesir dalam kekacauan Arab Spring (Kebangkitan dunia Arab).

Mantan direktur museum Jean-Luc Martinez didakwa pada Rabu (25/5) setelah diinterogasi bersama dengan dua spesialis asal seni Mesir asal Prancis. Namun, dua orang lainnya tidak didakwa.

Louvre merupakan museum yang paling banyak dikunjungi di dunia, sekitar 10 juta pengunjung pada setahun sebelum pandemi Covid-19. Museum itu juga dikenal sebagai rumah bagi beberapa warisan budaya paling terkenal di peradaban Barat.

Pihak museum sejauh ini menolak berkomentar saat dihubungi AFP.

Penyelidik Prancis disebut telah membuka kasus ini pada Juli 2018, atau dua tahun setelah cabang Louvre di Abu Dhabi membeli prasasti granit merah muda langka yang menggambarkan firaun Tutankhamun dan empat karya bersejarah lainnya seharga US$8,5 juta.

Martinez, yang menjalankan Louvre Paris dari 2013 hingga 2021, dituduh 'menutup mata' terhadap sertifikat untuk karya-karya tersebut. Berdasarkan laporan tabloid investigasi mingguan Prancis Canard Enchaine, penipuan itu diduga melibatkan beberapa pakar seni lainnya

Sumber peradilan kemudian mengatakan Martinez didakwa dengan keterlibatan dalam penipuan dan "menyembunyikan asal karya yang diperoleh dengan dukungan palsu".

Martinez yang saat ini juga menjadi duta besar kementerian luar negeri Prancis menentang dakwaan itu.

"Jean-Luc Martinez menentang keras dakwaannya dalam kasus ini," kata pengacara Martinez kepada AFP dalam sebuah pernyataan.

Sementara itu, penyelidik Prancis menduga ratusan artefak dijarah dari Mesir dan negara-negara Timur Tengah lainnya selama protes di awal 2010an yang kemudian dikenal sebagai Kebangkitan Dunia Arab.

Mereka menduga artefak tersebut kemudian dijual ke galeri dan museum yang tidak terlalu banyak bertanya soal kepemilikan sebelumnya.

Dakwaan Martinez muncul setelah pemilik galeri Jerman-Lebanon yang menjadi perantara penjualan, Robin Dib, ditangkap di Hamburg pada Maret dan diekstradisi ke Paris untuk diinterogasi.

Marc Gabolde, seorang Egyptologist Prancis, dikutip oleh Canard Enchaine mengatakan memberi tahu pejabat Louvre tentang kecurigaan terkait dengan prasasti Tutankhamun tetapi tidak mendapat tanggapan.

(ryh/chri)


[Gambas:Video CNN]
Lihat Semua
SAAT INI
BERITA UTAMA
REKOMENDASI
TERBARU
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
LIHAT SELENGKAPNYA

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

TERPOPULER