
Elon Musk mengancam akan meninggalkan kesepakatan terkait rencana pembelian Twitter, pada Senin (6/6).
Dalam ancaman itu, ia juga secara terbuka menuduh perusahaan Twitter melanggar perjanjian merger.
Perjanjian itu meliputi pemberian data terkait spam dan akun palsu.
Musk menuduh jumlah akun spam Twitter kemungkinan mencapai 90 persen.