Rencana perombakan kabinet alias reshuffle pada Rabu Pon (15/6) direspons dengan canda sekaligus kritis. Sasarannya terutama 'menteri segala bidang' dan 'menteri urusan minyak goreng'.
Diberitakan CNNIndonesia.com, Presiden Joko Widodo dikabarkan akan melantik dua menteri baru, yakni Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan sebagai Menteri Perdagangan, menggantikan Muhammad Luthfi.
Selain itu, ada mantan Panglima TNI Marsekal (Purn) Hadi Tjahjanto yang akan dilantik sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), menggantikan Sofyan Djalil.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak ketinggalan, tiga politikus juga disebut bakal dilantik sebagai wakil menteri (wamen) dalam reshuffle kabinet periode kali ini.
Mereka adalah Sekretaris Dewan Pembina PSI Raja Juli Antoni sebagai Wakil Menteri ATR/BPN menggantikan sesama kader PSI Surya Tjandra; John Wempi Watipo sebagai Wakil Menteri Dalam Negeri; dan Sekjen Partai Bulan Bintang (PBB) Afriansyah Noor sebagai Wakil Menteri Ketenagakerjaan.
Sebelum kabar dari internal Istana ini muncul, wacana reshuffle sudah jauh-jauh hari menguat. Sejumlah daftar nama timbul-tenggelam di berbagai grup pesan daring dan media sosial.
Lihat Juga : |
Saat nama-nama tertentu nyaris terkonfirmasi kebenarannya, warganet kian 'usil' soal reshuffle meski perbincangannya belum masuk 20 besar trending topic nasional.
Akun Twitter @Dhanidjafar mengunggah meme yang berisi foto-foto menteri yang diganti dan sosok yang menggantikannya. Uniknya, para penggantinya itu adalah orang yang sama. Yakni, menteri yang dianggap sejumlah pihak mengurusi segala bidang.
"Bocoran rencana reshuffle kabinet @jokowi," ucapnya, sambil mengunggah meme daftar menteri.
Akun @ilajotha pun menyindir bahwa perombakan kabinet itu tak berpengaruh terhadap perekonomian warga.
"Mau ada RESHUFFLE atau nggak, MINYAK GORENG masih tetap above 20an ribu per liter," keluhnya.
Sependapat dengannya, akun @masaryaduta menilai reshuffle tak menyelesaikan masalah, terutama yang menyangkut minyak goreng
"Percuma Reshuffle Kalau Harga Minyak Goreng Tidak Turun juga, Muslim Arbi: "Luhut sudah disuruh benahi, toh tidak sanggup juga. Harga minyak goreng tetap tinggi. Jadi, sebaiknya rezim gagal urus minyak goreng itu mundur saja. Memalukan."
Sebelumnya, beberapa pihak mengkritisi banyaknya bidang dan jabatan yang diurusi oleh Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan. Termasuk urusan minyak goreng.
"Ini bisa menimbulkan ketidakseimbangan dalam kabinet, saat ada menteri-menteri yang mendapat begitu banyak penugasan dan ada yang seakan-akan dipinggirkan," ujar Juru Bicara DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra.
Juru Bicara Menko Marves Jodi Mahardi berdalih urusan minyak goreng ini butuh koordinasi dengan banyak pihak.
"Dalam melaksanakan tugas tersebut, pemerintah harus saling berkoordinasi dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Keuangan, Satgas Pangan, BPKP, Kejaksaan Agung untuk pengawasannya," ujar dia.
Sementara, Pemilik akun @rifqith pun menyindir Menteri Perdagangan yang diduga kuat terkena reshuffle. Padahal, ia sempat menuai pujian warganet, terutama dari Malaysia, lantaran mempertahankan argumentasi soal larangan ekspor CPO di ajang World Economy Forum (WEF), Davos, Swiss, Mei lalu.
"Padahal baru nunjukin no bullshit mentality di davos, lgsg di reshuffle," kicaunya.
Diketahui, masalah harga dan ketersediaan minyak goreng jadi salah satu representasi ketidakmampuan pemerintah dalam mengendalikan pemenuhan sembako di pasar. Meski sudah ada larangan ekspor CPO, yang merupakan bahan mentahnya, minyak goreng jauh lebih tinggi ketimbang harga sebelum inflasinya.
(tim/arh)