Untuk mendapatkan gèometri ruang dan waktu, Lentz tidak membutuhkan sumber dengan kepadatan energi positif. Tidak juga diperlukan kepadatan energi negatif yang "eksotis".
Jika energi yang cukup dapat dihasilkan, persamaan yang digunakan dalam penelitian ini akan memungkinkan perjalanan ruang angkasa ke Proxima Centauri, bintang terdekat kita, dan kembali ke Bumi dilakukan dalam beberapa tahun ke depan, bukan beberapa dekade atau milenium.
Sebagai perbandingan, teknologi roket saat ini memakan waktu lebih dari 50 ribu tahun untuk sekali jalan ke lokasi itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, soliton (gelembung lengkung) dikonfigurasikan untuk menampung wilayah dengan gaya pasang surut minimal sehingga berlalunya waktu di dalam soliton sesuai dengan waktu di luar, lingkungan yang ideal untuk pesawat ruang angkasa.
"Pekerjaan ini telah memindahkan masalah perjalanan yang lebih cepat dari cahaya satu langkah menjauh dari penelitian teoretis dalam fisika dasar dan lebih dekat ke teknik," ujar Lentz.
"Langkah selanjutnya adalah mencari cara untuk menurunkan jumlah energi astronomis yang dibutuhkan dalam jangkauan teknologi saat ini, seperti pembangkit listrik fisi nuklir modern yang besar. Kemudian kita bisa berbicara tentang membangun prototipe pertama," jelas dia.
Saat ini, jumlah energi yang dibutuhkan untuk penggerak luar angkasa jenis baru ini masih sangat besar. Lentz menjelaskan, energi yang dibutuhkan untuk perjalanan dengan kecepatan cahaya menggunakan pesawat ruang angkasa dengan radius 100 meter adalah ratusan kali massa planet Jupiter.
Lewat penerbangan dengan soliton, ia menyebut penghematan energi disebut mencapai 30 kali lipat.
"Untungnya, beberapa mekanisme hemat energi telah diusulkan dalam penelitian sebelumnya yang berpotensi menurunkan energi yang dibutuhkan hampir 60 kali lipat," ungkap Lentz.
Saat ini, penemuan tersebut sedang dalam tahap awal untuk menentukan apakah metode ini dapat dimodifikasi, atau mencari mekanisme baru untuk menurunkan energi yang dibutuhkan.
Bukan tak mungkin di masa depan NASA atau SpaceX bisa mengembangkan pesawat ruang angkasa bak Millenium Falcon!