BRIN Jelaskan Penyebab Beda Tanggal Iduladha Kemenag-Muhammadiyah

CNN Indonesia
Kamis, 30 Jun 2022 07:35 WIB
Potensi perbedaan tanggal ini melalui analisis garis tanggal hijriah dibuat dengan memaknai kriteria awal bulan kamariah yang berlaku di masyarakat.
Ilustrasi. Perbedaan Iduladha Kemenag dan Muhammadiyah tahun ini. (Foto: ANTARA FOTO/Didik Suhartono)
Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menjelaskan penyebab perbedaan tanggal perayaan Iduladha 2022 yang ditetapkan Kementerian Agama dan Muhammadiyah.

BRIN menjelaskan potensi perbedaan tanggal ini jika dijelaskan melalui analisis garis tanggal hijriah dibuat dengan memaknai kriteria awal bulan kamariah yang berlaku di masyarakat.

Di Indonesia sendiri, berlaku dua kriteria utama, yakni Wujudul Hilal dan MABIMS atau perkumpulan Menteri-Menteri Agama Brunei Darusaalam, Indonesia, Malaysia dan Singapura.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kriteria Wujudul Hilal biasanya digunakan Muhammadiyah berlandaskan pada kondisi Bulan yang terbenam setelah Matahari terbenam berapapun ketinggiannya (selama di atas ufuk saat Matahari terbenam).

Sedangkan kriteria MABIMS berlandaskan pada batasan minimal untuk terlihatnya hilal (imkan rukyat atau ketampakan hilal), yaitu parameter fisis hilal yang dinyatakan dengan parameter elongasi (jarak sudut Bulan-Matahari) minimum 6,4 derajat dan parameter fisis gangguan cahaya syafak/twilight (cahaya senja) yang dinyatakan dengan parameter ketinggian minimum 3 derajat.

Kriteria baru MABIMS saat ini digunakan oleh Kementerian Agama dan beberapa ormas islam menggantikan kriteria lama yakni 2-3-8,2 derajat altitud 3 derajat elongasi dan 8 jam umur hilal dihitung sejak ijtimak/konjungsi solar/fase Bulan baru geosentrik hingga Matahari terbenam. Kriteria ini yang masih digunakan untuk penyusunn kalender 2022 di Indonesia.

Menurut kriteria lama MABIMS maupun Wujudul Hilal, sebenarnya kondisi hilal di Indonesia sudah memenuhi syarat. Ketinggian hilal bervariasi antara +0,78 derajat (Merauke) hingga +3,22 derajat (Sabang). Sedangkan elongasi bervariasi antara 4,02 derajat (Jayapura) hingga 4,97 derajat (Sabang).

"Ijtimak awal Zulhijjah 1443 H terjadi pada 29 Juni 2022 pukul 09.52.03 WIB, sehingga umur hilal bervariasi antara 5,65 jam (Merauke) hingga 9,08 jam (Sabang). Sehingga Muhammadiyah dalam maklumatnya telah menetapkan 1 Zulhijjah 1443 H jatuh pada 30 Juni 2022 dan Iduladha jatuh pada 9 Juli 2022," ungkap Andi Pangerang dari Pusat Riset Antariksa BRIN.

Akan tetapi, kondisi hilal menurut kriteria baru MABIMS belum sesuai. Sebabnya, meskipun altitude sudah memenuhi 3 derajar di Aceh tapi elongasinya belum memenuhi 6,4 derajat.

"Sehingga ada kemungkinan 1 Zulhijjah 1443 H akan jatuh pada 1 Juli 2022 dan Iduladha pada 10 Juli 2022," sambungnya.

Sementara itu, ketinggian hilal di Observatorium Al-Hilal Mecca Clock Tower sudah mencapai 5,60 derajat dengan elongasi mencapai 6,35 derajat. Hilal disebut akan mudah teramati sehingga kemungkinan 1 Zulhijjah 1443 H jatuh pada 30 Juni 2022 dan Iduladha pada 9 Juli 2022.

"Berkaca pada rukyat hilal Ramadan 1443 H, dengan ketinggian 3,09 derajat dan elongasi 4,78 derajat seharusnya dengan ketinggian dan elongasi yang lebih besar akan lebih mudah terlihat. Terlebih kondisi ufuk di Saudi cenderung bebas dari awan dengan kelajuan uap air yang redah," jelas Andi.

Sebelumnya, berdasarkan sidang isbat, Rabu (29/6), Kementerian Agama telah menetapkan Hari Raya Iduladha atau 10 Zulhijah 1443 jatuh pada Minggu (10/7). Dari 86 titik pantau di seluruh Provisi di Indonesia, hilal disebut tidak terlihat.

Dalam paparan tim sebelumnya, Anggota Tim Unifikasi Kalender Hijriah Kemenag Thomas Djamaluddin memaparkan bahwa posisi hilal awal bulan Zulhijah 1443 secara umum kurang dari 3 derajat dan elongasinya kurang dari 6,4 derajat. Kondisi hilal seperti ini dinilai tidak memenuhi kriteria masuknya bulan Zulhijah.

"Secara mufakat, 1 Zulhijah jatuh pada Jumat 1 Juli 2022," ujar Zainut Tauhid membacakan keputusan sidang Isbat di Kementerian Agama.

Sementara itu, Muhammadiyah telah menetapkan Iduladha pada Sabtu (9/7). Keputusan Muhammadiyah tersebut berdasarkan hasil perhitungan wujudul hilal yang dilakukan oleh Majelis Tarjih dan Tajdid Muhammadiyah.

Perbedaan tanggal juga sempat berpotensi terjadi di Lebaran Idulfitri 2022. Saat itu, Muhammadiyah sudah menetapkan Lebaran pada 1 Mei 2022. Namun pada akhirnya Lebaran Idulfitri 2022 berlangsung serempak.

(ttf/mik)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER