'Cari Angin' Mars, Perseverance NASA Dihantam Kerikil Terbawa Bayu

CNN Indonesia
Senin, 04 Jul 2022 15:45 WIB
Sensor angin wahana milik NASA Perseverance rusak akibat kerikil yang diterbangkan angin kencang di Mars.
Wahana penjelajah Mars Perseverance mengalami kerusakan pada bagian sensor angin akibat kerikil. (Foto: via REUTERS/NASA/JPL-Caltech)
Jakarta, CNN Indonesia --

Robot penjelajah milik Badan Penerbangan dan Antariksa AS (NASA) Perseverance rusak usai dihantam kerikil yang diterbangkan angin kencang di Mars. Masihkah dia mampu beroperasi?

Space melaporkan rover senilai US$2,7 miliar atau Rp40,4 triliun itu mendarat di Planet Merah pada Februari 2021 dengan salah satunya membawa stasiun cuaca yang dijuluki Mars Environmental Dynamics Analyzer (MEDA).

Instrumen itu mencakup dua sensor angin yang mengukur kecepatan dan arah, di antara beberapa sensor lain yang menyediakan metrik cuaca seperti kelembaban, radiasi, dan suhu udara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Usai terhantam kerikil Mars, MEDA yang terdapat di Perseverance masih dapat melacak angin di area pendaratannya di Kawah Jezero. Hanya saja, menurut José Antonio Rodriguez Manfredi, peneliti utama MEDA sensitivitasnya mengalami penurunan.

"Saat ini, sensor berkurang kemampuannya, tetapi masih memberikan besaran kecepatan dan arah," tulis Rodriguez Manfredi, seorang ilmuwan di Pusat Astrobiologi Spanyol di Madrid, dikutip dari Space.

"Seluruh tim sekarang sedang menyetel ulang prosedur pengambilan untuk mendapatkan lebih banyak akurasi dari pembacaan detektor yang tidak rusak," imbuhnya.

Jet Propulsion Laboratory NASA di California, yang merupakan pusat pengelola Perseverance, mengatakan dua sensor angin seukuran penggaris itu dikelilingi enam detektor individu yang bertujuan untuk memberikan pembacaan yang akurat dari segala arah.

Masing-masing dari dua sensor angin utama yang terpasang dapat dibuka untuk memindahkan sensor menjauh dari arah laju rover. Pasalnya, Perseverance yang berukuran mobil dapat memengaruhi arus angin dengan pergerakannya sendiri melalui atmosfer Mars yang tipis.

Seperti semua instrumen di Perseverance, sensor angin dirancang dengan mempertimbangkan redundansi dan perlindungan. "Tapi tentu saja, ada batasan untuk semuanya," ungkap Manfredi.

Untuk instrumen seperti MEDA, batasannya disebut lebih menantang. Sebab, sensor harus terpapar pada kondisi lingkungan untuk merekam parameter angin.

Kombinasi angin yang lebih kencang dari yang diperkirakan dan kerikil yang lebih besar yang dibawa terbang mengakibatkan kerusakan pada beberapa elemen detektor.

"Baik prediksi maupun pengalaman yang kami miliki dari misi sebelumnya tidak meramalkan angin kencang seperti itu, atau material lepas seperti yang terjadi," sebut Manfredi.

Menurutnya, ironis jika sensor MEDA yang terdapat di Perseverance rusak oleh angin. Padahal kecepatan angin itu lah yang sebenarnya sedang dicari oleh peneliti.

Selain mengukur angin, cuaca, dan komposisi batuan, rover mengambil bahan yang paling menjanjikan untuk diambil dan disembunyikan dan dikembalikan di masa depan yang bertujuan untuk mengirim sampel ke Bumi pada 2030-an.

Sebelumnya, NASA menyebut roda kiri depan Perseverance secara tidak sengaja mengambil batu pada 4 Februari 2022 atau hari ke-341 di Mars. Batu itu secara berkala tergambar dalam photobomb yang diambil oleh Hazard Avoidance Camera (Hazcam) kiri depan.

Penumpang lama di penjelajah Mars di halaman berikutnya...

Penumpang Gelap Perseverance

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER