Akuisisi Twitter Oleh Musk Dalam 'Bahaya'

CNN Indonesia
Jumat, 08 Jul 2022 15:34 WIB
Elon Musk menyiratkan dia bisa meninggalkan kesepakatan membeli Twitter seharga US$ 44 miliar karena kekhawatiran soal banyaknya akun palsu. (Foto: REUTERS/DADO RUVIC)
Jakarta, CNN Indonesia --

Akuisisi media sosial Twitter oleh miliarder asal Amerika Serikat, Elon Musk masih belum jelas. Kabar terbaru pembelian tersebut dalam "bahaya".

Salah satu orang terkaya di dunia Elon Musk, sebelumnya telah menyatakan keraguannya dan bahkan memberi sinyal bisa meninggalkan kesepakatan membeli Twitter seharga US$44 miliar karena kekhawatiran soal banyaknya akun palsu.

Sementara itu, Musk tidak dapat menentukan persentase akun palsu di Twitter, meskipun diberi akses ke data internal.

Sementara itu, Musk dinilai telah membuat komentar yang meragukan komitmennya terhadap kesepakatan. Menurut laporan terbaru sumber anonim mengatakan timnya sedang mempersiapkan "perubahan arah."

"Serial Twitter jelas akan berakhir dalam beberapa bulan mendatang karena Musk belum membuat keputusan untuk tetap (dengan harga lebih rendah) atau pergi," kata analis Wedbush Dan Ives dalam sebuah catatan kepada investor.

"Kesepakatan Twitter jelas menyebabkan kekacauan di Twitter," sambungnya.

Ives berharap Musk akan mengungkapkan rincian masalah akun palsunya dalam beberapa minggu mendatang.

Selama Forum Ekonomi Qatar bulan lalu, Musk mengatakan akuisisi Twitter tetap tertahan oleh pertanyaan tentang jumlah pengguna palsu di jejaring sosial.

"Jadi kami masih menunggu resolusi tentang masalah itu dan itu adalah masalah yang sangat signifikan," kata Musk melalui tautan video pada pertemuan itu.

Eksekutif Twitter telah menegaskan bahwa akun palsu di Twitter kurang dari lima persen jumlahnya. Namun Musk meyakini jumlahnya jauh lebih tinggi dari yang disebutkan.

Dikutip Times of India, keputusan Musk untuk membeli Twitter nampaknya dalam bahaya. Wedbush menetapkan peluang kesepakatan hanya ada sebesar 60 persen.

Musk disebut berpotensi untuk pergi, tak jadi membeli Twitter dengan hanya membayar biaya perpisahan US$1 miliar, menurut laporan CNA.

(can/mik)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK