Penyebab Manusia Tidak Bisa Kendalikan Petir Seperti Thor

CNN Indonesia
Sabtu, 09 Jul 2022 14:28 WIB
Chris Hemsworth saat bermain sebagai Thor. Foto: (Jasin Boland/Jasin Boland)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sambaran petir menjadi fenomena alam yang dekat dengan manusia. Biasanya, petir muncul di antara hujan deras dan diiringi suara yang menggelegar. 

Karena memiliki energy yang tak terbatas, petir menjadi senjata dari salah satu tokoh pahlawan Marvel, Thor. Sebagai informasi, Thor adalah anak dari Odin dan Frigga yang berasal dari Asgard.

Thor adalah pelindung dari Asgard atau dunia para dewa, sedangkan Midgard dunia bagi manusia.

Saat melakukan tugasnya, Thor dimodali sebuah palu bernama Mjollnir, yang bisa mengotrol petir dan mengubahnya menjadi senjata.

Dalam kisah Marvel Universe, Thor diperankan aktor Chris Hemsworth dan kini sudah memasuki seri Thor Love and Thunder. Pada sinema keempatnya, Thor harus melawan Gorr the God Butcher yang diperankan Christian Bale.

Dalam film ini tokoh utama ditemani dengan peran pendukung yaitu aktris Natalie Portman yang berperan sebagai Jane Foster, kekasih Thor. Berbeda dari film sebelumnya, Jane kali ini bisa mengendalikan petir seperti yang dilakukan Thor.

Melihat kisah Thor, muncul pertanyaan apakah manusia bisa mengendalikan petir?

Petir tergolong fenomena alam yang sangat berbahaya. Ada beberapa hal yang harus dilakukan untuk menghindarinya antara lain menjauh dari area terbuka, namun jangan berteduh di bawah pohon.

Dalam kondisi berenang, Anda disarankan untuk segera keluar dari air. Petir mungkin telrihat jauh tetapi sambarannya bisa menjangkau lebih dari 32 kilometer.

Para ilmuwan Eropa sebelumnya telah melakukan beberapa eksperimen yang mencoba menjawab pertanyaan tersebut. Mereka mencoba menembakkan laser bertenaga tinggi ke arah badai.

Pada saat tes berlangsung mereka menghitung aktivitas elektrik di awan, setelah menembakkan laser. Berdasarkan hasil analisa statistik, tembakkan laser benar-benar memicu aktivitas listrik di awan badai.

Hasil tembakkan laser itu menyebabkan pelepasan lokal kecil yang terletak di posisi saluran plasma. Tetapi sayangnya, tim ilmuwan tidak bisa menghasilkan saluran plasma yang cukup lama untuk memunculkan petir ke arah permukaan Bumi.

Saluran plasma hilang sebelum petir bisa berjalan lebih dari beberapa meter. Tetapi tim ilmuwan berencana meningkatkan tembakan laser 10 faktor dan menggunakan rentetan detak untuk menghasilkan plasma secara lebih efisien.

Eksperimen yang bertujuan menghasilkan petir sejatinya sudah ada sejak 1970 dengan cara menembakkan roket kecil ke arah awan badai. Namun hanya 50 persen peluncuran roket yang benar-benar memunculkan petir.

Di samping itu, ilmuwan iklim Profesor Andy Pitman dari University of New South Wales dengan tegas mengatakan manusia tidak bisa mengontrol cuaca seperti badai.

Menurutnya, jika ingin melakukan seseorang harus berada di tempat dan waktu yang tepat.

Badai Tak Bisa Diprediksi Siapa pun

Badai Tak Bisa Diprediksi Siapa pun


BACA HALAMAN BERIKUTNYA
HALAMAN :

TOPIK TERKAIT