Bos WhatsApp Ancam Blokir Aplikasi MOD, WA GB Termasuk?

CNN Indonesia
Kamis, 14 Jul 2022 12:00 WIB
Bos WhatsApp Will Cathcart mengaku akan mengincar dan meminta pemblokiran aplikasi-aplikasi MOD alias pihak ketiga.
Bos WhatsApp mengingatkan pengguna soal bahaya app versi MOD. (Foto: Kiky Makkiah)
Jakarta, CNN Indonesia --

CEO WhatsApp Will Cathcart mengingatkan pengguna agar tidak memakai aplikasi modifikasi (MOD) atau pihak ketiga lantaran berisiko program jahat alias malware. Aplikasi pihak ketiga ini pun bakal jadi sasaran pemblokiran.

Aplikasi WhatsApp modifikasi menyuguhkan ragam fitur yang tak tersedia di WhatsApp. Misalnya, GB WhatsApp (WA GB) yang bisa melihat pesan terhapus, WhatsApp Aero bisa menyembunyikan centang dua tanda pesan terkirim, hingga FMWhatsApp yang bisa mengirim file ekstrabesar.

Catchcart mengingatkan WhatsApp modifikasi itu bukan aplikasi resmi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pengingat kepada pengguna @WhatsApp bahwa mengunduh versi WhatsApp palsu atau yang dimodifikasi bukanlah ide yang baik," ujar Catchcart dalam sebuah utas di akun Twitter pribadinya, Selasa (12/7).

Menurut dia, WhatsApp versi MOD memang terdengar tidak bahaya, tetapi bisa berisiko pelanggaran privasi dan jaminan keamanan.

"Baru-baru ini tim keamanan kami menemukan malware tersembunyi di dalam aplikasi - yang ditawarkan di luar Google Play Store - dari pengembang bernama 'HeyMods' yang menyertakan 'Hai WhatsApp' dan lainnya," lanjut dia.

Cathcart tak menampilkan aplikasi MOD menyuguhkan ragam fitur baru. Namun, aplikasi itu bisa mencuri informasi pribadi.

"Aplikasi-aplikasi ini menjanjikan fitur baru tetapi hanya penipuan untuk mencuri informasi pribadi yang disimpan di ponsel. Kami telah membagikan apa yang kami temukan dengan Google dan bekerja dengan mereka untuk memerangi aplikasi berbahaya," ujarnya.

Catchcart mengatakan Google Play Protect di Android sekarang dapat mendeteksi dan menonaktifkan WhatsApp versi palsu berbahaya yang diunduh sebelumnya.

Di samping itu, pihak WhatsApp mengklaim akan terus mendeteksi dan memblokir aplikasi semacam WhatsApp GB di masa mendatang.

"Kami tentu saja akan melanjutkan upaya kami untuk mendeteksi dan memblokir aplikasi semacam ini di masa mendatang," cetus dia.

"Kami juga mengambil tindakan penegakan hukum terhadap HeyMods untuk menghentikan bahaya di masa depan, dan selanjutnya akan mengeksplorasi opsi hukum untuk meminta pertanggungjawaban HeyMods dan pihak lain seperti mereka," lanjut dia.

Menurut Catchcart, malware ponsel adalah ancaman berbahaya yang harus dilawan dan komunitas keamanan terus mengembangkan cara baru untuk mencegah penyebarannya.

April lalu, mengutip dari Bleeping Computer, sebuah malware menyebar lewat pesan suara Whatsapp. Malware itu bertujuan mencuri data dengan metode phising ke lebih dari 27.655 ribu email.

Malware yang mulai agresif didistribusikan pada Selasa (5/4) itu mencuri informasi rahasia dan menargetkan dompet mata uang kripto, file di komputer, hingga SSH Key yang berguna untuk autentifikasi.

[Gambas:Video CNN]

(can/lth)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER