3 Cara Penjahat Siber Serang Target

lom | CNN Indonesia
Jumat, 15 Jul 2022 18:03 WIB
Ilustrasi. Malware ponsel dibidik peretas. (Foto: iStock/FreshSplash)
Jakarta, CNN Indonesia --

Digitalisasi memaksa berbagai aktivitas manusia bergeser ke platform digital yang berpotensi dimanfaatkan oleh penjahat siber lewat berbagai modus.

Pencurian data menjadi salah satu bahaya paling mengancam di jagat maya. Pasalnya, jika penjahat siber berhasil mencurinya, mereka dapat mengakses berbagai ruang privat pemilik identitas, mulai dari media sosial, data di media penyimpanan cloud, hingga akun finansial.

Di Indonesia, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menyebut lebih dari 700 juta serangan siber terjadi di Indonesia pada 2022. Serangan siber yang mendominasi adalah ransomware atau malware dengan modus meminta tebusan.

Maka dari itu, pengguna perlu memerhatikan beberapa hal yang berpotensi digunakan oleh penjahat siber untuk melakukan pencurian data, seperti aplikasi jahat, spam di media sosial, hingga SMS Phishing. Dilansir dari Norton, berikut ciri-ciri serangan malware yang harus diwaspadai:

Aplikasi malware

Aplikasi malware kerap sulit dibedakan, terlebih beberapa di antaranya dapat menyerupai aplikasi yang dibuat oleh sejumlah pengembang besar. Berikut cara mengenali aplikasi malware:

1. Lakukan penelitian, bahkan jika pengembang telah memiliki ulasan atau beberapa unduhan. Lakukan pencarian Internet pada aplikasi dan pengembang. Sebagian besar pengembang yang sah akan memiliki situs web yang menampilkan aplikasi dan aplikasi tambahan apa pun yang dibuat perusahaan.

2. Baca ulasan dari aplikasi tersebut. Jika ulasannya tampak pendek dan tidak rinci seperti ulasan pada umumnya, kemungkinan besar itu adalah aplikasi malware. Selain itu, mungkin juga ada ulasan dari pengguna yang sebelumnya ditipu oleh aplikasi itu.

3. Perhatikan detailnya, apakah gambar aplikasinya profesional. Desain yang bagus menunjukkan aplikasi yang bagus. Scammers sering terburu-buru dan hanya menampilkan gambar seadanya. Cari font yang tidak cocok, salah ejaan, dan penempatan logo dan gambar yang tidak simetris.

4. Perhatikan apakah ada penjelasan dan detail menyeluruh tentang apa yang dilakukan aplikasi. Pengembang aplikasi yang sah biasanya akan menulis penjelasan dengan baik tentang instruksi dan fitur aplikasi.

5. Banyak aplikasi malware adalah tiruan dari aplikasi populer yang sah. Periksa nama pengembang untuk melihat apakah itu cocok dengan aplikasi. Perhatikan jumlah ulasan karena aplikasi yang sangat populer akan memiliki ratusan, bahkan ribuan ulasan pengguna.

Media sosial spam

Jika Anda pengguna aktif Twitter, Anda pasti pernah diikuti oleh pengguna dengan nama yang tidak jelas dengan nol pengikut yang kerap mengirim tweet yang disertai tautan mencurigakan.

Lingkungan Facebook juga memiliki banyak profil palsu, tetapi sebagian besar ada hanya untuk memberikan Likes palsu. Namun ada juga yang menggunakannya untuk mengirim spam kepada pengguna asli dengan tautan phishing.

Maka dari itu, betapapun meyakinkannya sebuah pesan, jangan pernah mengklik tautan yang dikirim oleh orang asing, terlebih jika tautan tersebut berujung meminta sejumlah uang.

Pasalnya, tautan semacam ini bisa saja mencuri identitas Anda atau menanamkan aplikasi malware ke perangkat.

SMS phishing

Hal serupa juga berlaku untuk modus lama yang biasa dilakukan lewat SMS. Nomor asing biasanya mengaku sebagai sebuah lembaga tertentu memberikan penawaran atau hal lain yang mengharuskan pengguna untuk melakukan klik pada sebuah link.

Maka dari itu, pengguna perlu berhati-hati saat mengklik tautan yang dikirimkan melalui SMS jika berasal dari pengirim yang tidak dikenal. Pengguna selalu dapat melakukan Googling pada nomor telepon pengirim dan jika itu adalah penipuan, biasanya akan ada banyak laporan penipuan online.

Selain itu, pengguna juga dapat menggunakan aplikasi untuk melihat "nama pemilik nomor yang diberikan pengguna lain" dengan menggunakan aplikasi pihak ketiga.

(lth/lth)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK