Direktur Umum Badan Antariksa Rusia, Roscosmos yakni Dmitry Rogozin dicopot dari jabatannya. Presiden Rusia Vladimir Putin menunjuk Yury Borisov (65) yang sebelumnya menjabat Wakil Perdana Menteri Rusia urusan Angkasa dan Pertahanan sebagai penggantinya.
Melansir The Verge, Rogozin telah menjabat sebagai Direktur Umum Roscosmos sejak 2018. Sebelumnya, Rogozin menjabat posisi yang kini ditinggalkan Borisov.
Selama menjabat di Roscosmos, Rogozin kerap mengeluarkan komentar kontroversial terutama tertuju kepada Badan Penerbangan dan Antariksa AS (NASA). Pada 2014, Rogozin menyebut astronaut AS bisa memakai trampolin untuk kembali ke luar angkasa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Komentar itu ia keluarkan setelah AS memberi sanksi industri Rusia akibat invasi ke Crimea pada 2014. Belum cukup sampai di situ, Rogozin juga sempat menyamakan aturan standar dari NASA soal eksplorasi Bulan dengan invasi AS ke Irak.
Rogozin juga mengancam bahwa Rusia akan keluar dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Itu dikatakannya saat awal invasi Rusia ke Ukraina akhir Februari tahun ini.
NASA sebetulnya kerap menahan diri untuk tidak menanggapi Rogozin. Namun baru-baru ini, NASA bereaksi setelah tiga astronaut Rusia berpose dengan berndera yang disinyalir menjadi propaganda anti-Ukraina.
"NASA sangat mengecam usaha Rusia menggunakan ISS untuk tujuan politik dan mendukung perang mereka dengan Ukraina," tulis NASA.
Tak cuma itu, Rogozin juga sempat mengancam Elon Musk, CEO SpaceX, perusahaan yang hilir mudik ke luar angkasa, karena membantu Ukraina di saat invasi Rusia, baru-baru ini. Hal ini diungkap unggahan Musk di Twitter yang berisi catatan Rogozin ke media Rusia.
Catatan itu mengklaim Musk mengirim peralatan satelit internet Starlink dari SpaceX telah dikirim militer Amerika Serikat ke angkatan laut Ukraina dan batalion militan NazibAzov.
"Jika aku mati dalam keadaan misterius, rasanya menyenangkan mengenal Anda semua," seloroh Musk, merespons ancaman Rogozin itu.
Mengutip Reuters, pencopotan Rogozin dilakukan hanya beberapa saat setelah Roscosmos bersepakat dengan NASA terkait penerbangan terintegrasi dengan kru di ISS.
Nantinya, pada September, astronaut Rusia (Anna Kikina dan Andrei Fedyaev) akan ikut dalam penerbangan NASA bersama SpaceX. Sebagai gantinya, astronaut Amerika (Frank Rubio dan Loral O'Hara) akan ikut terbang dalam kapsul Rusia, Soyuz ke ISS.
"Kru terintegrasi telah menjadi hal umum di program ISS untuk menjaga keamanan operasional stasiun luar angkasa," kata Juru Bicara NASA Josh Finch.
"Pertukaran tanpa transfer uang ini termasuk transportasi dari dan ke ISS serta dukungan misi yang komprehensif termasuk pelatihan yang dibutuhkan, persiapan peluncuran, operasi penerbangan, pendaratan, dan penyelamatan para kru," katanya menambahkan.