TIPS OTOMOTIF

Motor Lebih Berisiko, Ini Cara Hindari Tabrak Belakang di Lampu Merah

CNN Indonesia
Rabu, 20 Jul 2022 06:45 WIB
Pakar keselamatan berkendara menilai pengendara sepeda motor lebih berisiko saat insiden tabrak belakang di lampu merah.
Ilustrasi. Pakar keselamatan berkendara menilai pengendara sepeda motor lebih berisiko saat insiden tabrak belakang di lampu merah.(CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pakar keselamatan berkendara menilai sepeda motor berisiko lebih besar ketika terjadi tabrak belakang di lampu merah. Pengemudi motor diimbau punya kesiagaan tinggi saat berhenti di lampu merah.

Jusri Pulubuhu, Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) menjelaskan motor lebih berisiko lantaran bagian yang bisa menyerap benturan cuma sedikit. Pengemudi dan penumpang motor disebut rentan kena dampak langsung bila terjadi kecelakaan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jusri mengatakan itu untuk mengomentari insiden kecelakaan truk Pertamina yang menabrak dari belakang sejumlah kendaraan di Jalan Alternatif Cibubur, Bekasi pada Senin (18/7). Sejauh ini diketahui 10 orang meninggal dan lima lainnya luka-luka karena kejadian itu.

Kecelakaan bisa terjadi kapan saja, kadang dari sudut tak terduga dan tak terhindari. Namun mengerti dan melakukan cara berkendara yang menjunjung keselamatan diyakini dapat mengurangi risiko tersebut. 

"Dalam konteks perlambatan di lampu merah, pengendara cek spion dulu, baru kurangi kecepatan. Jika tidak aman ... injak rem beberapa kali lalu siap-siap menghindar," ujar Jusri saat dihubungi, Selasa (19/7).

Jusri menjelaskan bila situasi di depan, belakang, samping, atas dan bawah telah aman maka perlambatan bisa dilakukan.

Pengendara diingatkan agar berhenti di tempat yang sesuai aturan, misalnya tidak melewati garis jalan atau memilih tempat teduh yang menyulitkan orang lain.

Setelah berhenti Jusri bilang pengendara memindahkan gigi ke posisi netral. Usai motor diam bukan berarti bisa langsung santai, misalnya main HP atau mengobrol, tetapi tetap wajib memastikan situasi aman.

Dia juga memaparkan saat berhenti kaki yang pertama turun adalah kaki kiri. Ini dikatakan karena kaki kanan masih berjaga-jaga di tuas rem.

Kata dia kaki kiri turun lebih dulu sebaiknya dibiasakan meski menaiki motor matic untuk mengasah kemampuan menguasai banyak jenis motor.

Pada saat berhenti lama, Jusri bilang tidak ada masalah bila kedua kaki ingin diturunkan tetapi yang tidak boleh dilakukan adalah melepas tangan dari setang.

"Yang jelas tangan tak boleh lepas dari setang, sehingga bisa bergerak dengan cepat [menghindari risiko]," kata Jusri.

Selain itu dia juga menjelaskan pengendara jangan menahan rem saat berhenti di lampu merah. Ini juga dikatakan untuk antisipasi dampak tabrak belakang.

Meski begitu Jusri mengingatkan menahan rem bisa dilakukan bila kondisi jalan menurun atau menanjak tetapi pengendara harus lebih waspada.

Lalu Jusri juga mengatakan saat ingin berangkat pengendara mesti memastikan kondisi di belakang aman. Hal ini bukan cuma dilakukan dengan memantau spion tetapi juga menoleh ke kiri dan kanan.

(fea)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER