Elon Musk Ingin Bangun Bandara Pribadi di Texas?
CEO Tesla, Elon Musk kabarnya berencana membangun bandara pribadi di dekat Bastrop, Texas. Lokasi tersebut berjarak sekitar 32 km dari Gigafactory baru milik Tesla sekaligus kantor pusat globalnya di Austin, Texas.
Melansir Fox Business, daerah Austin di Texas memang menjadi pusat kegiatan Musk beserta perusahaannya. Beberapa perusahaan milik Musk yang berada di sana antara lain The Boring Company (perusahaan pengebor terowongan), yang berada di Pflugerville, dan Space X di selatan Texas.
Musk diketahui rutin terbang dari dan ke Austin dengan pesawat Gulfstream G650 tahun 2015. Hal itu diketahui lewat akun Twitter @ElonJet yang kerap melacak penerbangan yang dibuat Musk.
Lihat Juga : |
Awal tahun ini, Musk kabarnya menawar akun tersebut seharga $5000 agar menghentikan pelacakannya itu. Diketahui, akun @ElonJet dikelola oleh seorang mahasiswa asal Florida, AS bernama Jack Sweeney.
Terkait rencana pembangunan bandara pribadi, tak ada informasi rinci soal kapan itu akan dibangun. Namun konsep bangunan tersebut sedang digarap.
Sebetulnya, ada bandara Austin-Bergstorm International di Austin yang hanya berjarak 8 km sebelah selatan dari kantor Tesla. Sayangnya, bandara tersebut memiliki banyak masalah lantaran populasi di Austin yang meledak.
Di sisi lain, Elon Musk disebut tak buat sang ayah, Errol Musk bangga. Errol justru mengaku Elon tidak senang dengan kemajuan kariernya sendiri.
Hal itu diungkapkan dalam wawancara dengan radio Australia The Kyle dan Jackie O Show, Senin (1/8) waktu setempat. "Tidak. Anda tahu, kami adalah keluarga yang telah melakukan banyak hal untuk waktu yang lama, bukan seolah-olah kami tiba-tiba mulai melakukan sesuatu," kata Errol dikutip The Guardian.
Musk diketahui sedang berperkara dengan Twitter soal akuisisi senilai $44 miliar. Hal tersebut terjadi setelah Musk ingin membatalkan proses pembelian tersebut karena Twitter ogah membeberkan data akun bot yang diminta.
Twitter sebetulnya telah menyatakan jumlah akun bot dalam platform mereka berada di bawah 5%. Namun Musk tak memercayai keterangan Twitter itu.
Twitter juga ngotot Musk harus tetap melanjutkan proses akuisisi. Keduanya pun akan bersidang Oktober nanti di pengadilan Delaware.
(lth/lth)