Alasan Kucing Suka Main-main dengan Mangsanya yang Sudah Mati
Kucing kerap memainkan mangsanya meskipun hasil buruannya tersebut sudah mati. Peneliti menyebut perilaku ini merupakan turunan leluhur mereka saat berburu.
Peneliti menyebut kucing yang suka memainkan mangsanya sangat berkaitan dengan proses domestikasi.
Menurut sebuah studi yang diterbitkan di jurnal Nature Ecology and Evolution pada 2017, Kucing-kucing liar pertama yang mengalami proses domestikasi tahap awal diperkirakan berasal dari delapan ribu tahun lalu di Mesir dan sekitarnya.
Kucing-kucing tersebut adalah anggota spesies Felis silvestris lybica yang juga dikenal sebagai kucing liar Afrika.
Lihat Juga :101 SCIENCE Apakah Hewan Bermimpi? |
Mereka hidup di alam liar dan tertarik beraktivitas ke kota karena banyak tersebar tikus yang mereka buru untuk dimakan.
Kemudian, manusia kemudian memelihara kucing-kucing ini karena mereka dianggap mampu mengendalikan populasi hewan pengerat penyebar penyakit dan pemakan biji-bijian itu.
Selain itu, dalam masyarakat tertentu seperti Mesir kuno dan China, kucing sebagai peliharaan juga dianggap pembawa keberuntungan, bahkan menjadi hewan yang dihormati.
Meski sejarah domestikasi kucing merujuk pada periode delapan ribu tahun lalu, domestikasi sesungguhnya yang bisa dilacak para peneliti hanya merujuk pada periode 200 tahun lalu.
Proses domestikasi pada kucing
Dilansir dari Live Science, ilmuwan konservasi yang mempelajari perilaku kucing di University of Exeter di Inggris Martina Cecchetti menjelaskan domestikasi "sejati" berarti dibiakkan secara selektif dan sengaja oleh manusia, bukan sekadar hidup bersama dengan spesies kita.
Dikarenakan proses domestikasi belum lama terjadi pada kucing, masih banyak insting leluhur mereka yang terbawa hingga saat ini, salah satunya berburu hewan kecil saat siang hari. Cecchetti menyebut insting yang masih menempel tersebut membuat kucing terkadang berburu meskipun tidak merasa lapar.
Kemudian ada juga beberapa naluri bermain kucing disebut berasal dari aktivitas berburu, seperti memukul, menerkam, dan mengorek dengan cakar.
Lebih lanjut, kucing liar sendiri sering bermain dengan mangsanya untuk membuatnya lelah sebelum memakannya, yang mengurangi risiko cedera pada kucing.
Naluri ini juga yang kemudian turun ke kucing domestik, atau yang sering kita jumpai dan menjadi hewan peliharaan. Perilaku itu turun dan membuat mereka kerap bermain dengan mangsanya.
Berkat naluri ini, bahkan ras kucing domestik modern pun dianggap dapat bertahan hidup di alam liar.