Ahli Ungkap Panas Ekstrem Bisa Bahayakan Ibu Hamil
Panas ekstrem disebut dapat memengaruhi kehamilan wanita, mulai dari kelelahan pada ibu hamil hingga berat badan bayi sangat kecil saat lahir.
Beberapa penelitian menunjukkan suhu yang lebih tinggi menyebabkan lebih banyak bayi baru lahir dengan berat badan rendah yang dapat mengakibatkan komplikasi kesehatan bagi bayi.
Sebuah analisis baru-baru ini dari 70 penelitian yang dilakukan di 27 negara, termasuk Amerika Serikat, Cina, beberapa negara Eropa, dan Afrika Sub-Sahara, menunjukkan untuk setiap kenaikan suhu 1,8 derajat Fahrenheit, risiko kelahiran prematur dan lahir mati melonjak sebesar 5 persen.
"Ini mungkin tampak kecil," kata penulis utama penelitian Matthew Chersich sekaligus seorang ahli epidemiologi di University of Witwatersrand di Afrika Selatan.
Namun penelitian menunjukkan ancaman yang berkembang. Dengan perubahan iklim yang memicu peristiwa panas ekstrem yang lebih sering dan intens di seluruh dunia, menjadi jelas bahwa kenaikan suhu dapat semakin membahayakan wanita hamil, ibu baru, dan bayi baru lahir, seperti dikutip National Geographic.
Meskipun para ilmuwan belum dapat mengidentifikasi periode kehamilan yang paling berisiko ketika panas yang ekstrem, paparan panas yang akut tampaknya menyebabkan masalah baik pada tahap awal maupun tahap akhir kehamilan.
Menurut ahli epidemiologi di University of Nevada Lyndsey Darrow, penelitian menjadi rumit dikarenakan tidak ada tanda unik seperti mutasi spesifik yang dapat menghubungkan kelahiran mati atau kelahiran prematur individu dengan peristiwa panas yang ekstrem.
Para peneliti telah menggunakan kumpulan data jangka panjang untuk mencocokkan durasi dan tanggal kehamilan dengan data suhu untuk memahami seberapa banyak dan aspek mana dari panas yang dapat memengaruhi kehamilan, seperti intensitas atau durasinya.
Beberapa penelitian juga menunjukkan wanita hamil mungkin berisiko tinggi mengalami heat stress mendekati tanggal jatuh tempo mereka.
Paparan suhu ekstrem pada hari-hari atau minggu-minggu terakhir kehamilan dapat meningkatkan kemungkinan lahir mati atau memicu kelahiran prematur yang dapat meningkatkan kemungkinan penyakit pernapasan, gangguan perkembangan saraf, dan kematian pada anak usia dini.
Lihat Juga :101 Sains Jangan Mandi Saat Ada Petir, Kenapa? |
Sementara itu, penelitian lain menunjukkan bahwa ketika seorang ibu mengalami suhu tinggi di awal kehamilan, bayi yang sedang berkembang berisiko mengalami cacat jantung, sumsum tulang belakang, atau otak, yang menjadi penyebab kelahiran prematur atau lahir mati.
Meski demikian, sejumlah penelitian mencatat wanita mungkin rentan terhadap panas ekstrem di sepanjang masa kehamilan mereka, bukan hanya di masa-masa akhir.
Lebih lanjut, menurut Pusat Kontrol dan Pencegahan Penyakit (CDC), lingkungan yang sangat panas yang membuat suhu tubuh internal) wanita hamil meningkat ada potensi cacat lahir pada bayi serta sejumlah masalah reproduksi lainnya.
Dalam kondisi panas ekstrem, ibu hamil juga rentan mengalami dehidrasi yang sangat tidak baik bagi pertumbuhan janin.
(lom/lth)