3 Akunnya Tumbang, Bjorka Tuding Twitter Cuma Pikirkan Bisnis

Akun Twitter peretas Bjorka ditangguhkan lagi untuk ketiga kalinya, membuatnya mengalami penangguhan tiga hari berturut-turut dengan tiga akun berbeda.

Menurut pantauan CNNIndonesia.com pada Selasa (13/9) pukul 13.45 WIB, akun Twitter @bjorkanesian tampak ditangguhkan oleh Twitter.

Bjorka sendiri belum memberikan komentar terkait penangguhan kali ini.

Lihat Juga : 11 Tokoh 'Dicolek' Bjorka: Anies Sebut Data Salah, Mahfud MD Bodo Amat

Biasanya, peretas yang mengaku berbasis di Warsawa, Polandia akan langsung memberikan komentar di grup atau channel Telegramnya. Akun @bjornesia sendiri baru dibuat oleh Bjorka pada Selasa (13/9) pagi.

Akun pertama Bjorka @bjorkanism ditangguhkan pada Minggu (11/9) dan akun keduanya @bjorxanism ditangguhkan pada Senin (12/9).

Bjorka cukup aktif di Twitter selain pada channel dan grup Telegram.

Meski demikian, Bjorka tidak mengunggah hasil retasannya di Twitter. Dia hanya mencolek sejumlah pejabat publik di platform tersebut.

Maka dari itu, Bjorka sempat mempertanyakan mengapa dia ditangguhkan di platform ini.

"karena saya tidak pernah membagikan materi hacking ke twitter sama sekali. semua aktivitas berbahaya yang saya lakukan di telegram. lalu mengapa Anda menangguhkan akun saya sebelumnya? pedoman komunitas mana yang saya langgar? atau Anda hanya ingin bisnis Anda aman di Indonesia?" tulisnya di akun Twitter baru @bjorxanism pada Senin (12/9) siang.

Lebih lanjut, di akun tersebut Bjorka sempat membuat sayembara untuk mencari dalang pembunuh Munir.

Bjorka menawarkan hadiah US$1.000 atau senilai Rp14,8 juta untuk siapa pun yang bisa menyelesaikan sayembara itu.

"Jadi menurut anda siapa yang bertanggung jawab atas pembunuhan munir? akan ada $100 eth untuk 1 orang yang beruntung. $200 juga tampaknya terlalu kecil," ujar Bjorka lewat Twitternya, Selasa (13/9).

Foto: Tangkapan layar twitter @bjorkanesian Hacker Bjorka mengadakan sayembara kepada warganet yang mengetahui dalang pembunuhan Munir

"Saya akan menaikkannya menjadi US$1.000. Penawaran yang menarik bukan?" sambungnya.

Bjorka menjadi buah bibir setelah mendoxing data sejumlah tokoh. Total ada 11 tokoh yang telah menjadi korbannya, mulai dari Menkominfo, Johnny G. Plate; Ketua DPR, Puan Maharani; Menko Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan; dan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. 

Dalam keterangannya, Bjorka mengaku menyerang sejumlah pejabat agar masyarakat bisa mengontak para pemimpinnya. "Misi saya adalah membantu siapa pun yang membutuhkan, termasuk warga Indonesia yang ingin mengontak dan menanyakan para pemimpinnya. Paling tidak, para pejabat itu merasakan ketika mereka menerima spam," tulis Bjorka di akun Twitter.

[Gambas:Video CNN]