Google Doodle Mengenang Rasuna Said, Perempuan Bersenjata Pena

CNN Indonesia
Rabu, 14 Sep 2022 18:25 WIB
Google Doodle tampilkan tokoh kemerdekaan Indonesia Rasuna Said, Rabu (14/9), dalam setelan kacamata biru dan kerudung bernuansa putih.
Pahlawan nasional Rasuna Said menjadi Google Doodle. (Foto: Ministry of Information of Indonesia via Wikimedia Commons)
Jakarta, CNN Indonesia --

Google Doodle menampilkan karikatur tokoh pejuang kemerdekaan Indonesia Hajjah Rangkayo Rasuna Said, Rabu (14/9). Karikaturnya tampak berkacamata biru dan kerudung bernuansa putih.

Rasuna di tampilan Doodle digambarkan sebagai sosok wanita yang dilengkapi dengan microphone di wajahnya. Latar belakang karikatur berlukiskan banyak wajah perempuan di atas kertas, lengkap dengan sebuah pena.

Dikutip situs resmi Google, Doodle Rasuna itu dalam rangka yang lahir ke 112 yang jatuh pada 14 September.

"Namanya dikenang sebagai Singa Betina Pergerakan kemerdekaan Indonesia," ujar Google dikutip situs resminya, Rabu (14/9).


Perempuan kelahiran Maninjau, Sumbar, ini dinilai Google sebagai sosok vokal yang berpengaruh pada isu-isu sosial, terutama hak-hak perempuan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sosok guru sekaligus jurnalis ini juga merupakan perempuan kesembilan yang menerima gelar kehormatan pahlawan nasional selain RA Kartini dan Raden Dewi Sartika.

Keuletan dan kecerdasannya sebagai siswa dengan cepat membuka jalan untuk menjadi asisten guru, yang memotivasi gadis-gadis muda untuk bermimpi besar.

Pada tahun 1926, Rasuna diundang untuk bergabung dengan Sarikat Rakyat atau Gerakan Rakyat yang diikuti oleh Gerakan Islam pada 1930. Hal itu membawanya untuk membentuk Persatuan Muslim Indonesia (PERMI).

PERMI dianggap kritis terhadap kolonialisme Belanda dan perlakuannya yang tidak adil terhadap perempuan.

Rasuna pernah menyebut penjajahan merupakan musuh Islam seperti yang tercantum dalam Al-Qur'an. Istri dari Duski Samad ini kemudian ditangkap dan didakwa dengan penyebaran kebencian oleh pemerintah kolonial.

Hal tersebut menjadikannya wanita Indonesia pertama yang didakwa dengan Speekdelict atau pelanggaran berbicara. Persidangan digunakannya untuk menggaungkan kemerdekaan Indonesia yang lantas disambut meriah massa. Hakim memvonisnya 15 bulan penjara di Semarang.

Dia bekerja tanpa lelah untuk menanamkan nasionalisme dan anti-kolonialisme melalui tulisan hingga Indonesia memperoleh kemerdekaannya. Pada 1974, Rasuna, yang wafat pada 2 November 1965, dianugerahi gelar Pahlawan Nasional Indonesia.

Namanya juga diabadikan sebagai salah satu jalan protokol di area Kuningan, Jakarta.

(can/arh)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER