Pemuda Madiun yang diamankan polisi karena diduga Bjorka, MAH (21), dipulangkan oleh polisi. Ucapan Bjorka soal salah informasi dalam penangkapan ini terbukti?
MAH pulang ke rumahnya di Desa Banjaransari Kulon, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun, setelah diantar polisi, Jumat (16/9) pukul 09.30 WIB.
"Alhamdulillah sudah pulang," ujar ibu kandung MAH, S, dikutip dari detikJatim, Jumat (16/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
S mengatakan MAH diantar anggota Polsek Dagangan. Sebelum diantar pulang, kata S, suaminya lebih dahulu dihubungi salah satu petugas untuk datang ke kantor polisi.
"Tadi bapaknya dikabari jika anaknya sudah boleh pulang dan bisa menjemput," ungkap dia.
Saat ini, lanjut S, MAH masih belum bisa ditemui wartawan karena kondisinya lelah dan butuh istirahat. "Masih capek mau istirahat dulu, tidur. Belum makan juga," aku dia.
CNNIndonesia.com sudah berupaya meminta konfirmasi soal status hukum MAH dan kepastian identitas Bjorka ke Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo dan Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Brigjen Asep Edi Suheri.
Namun, keduanya belum memberikan respons.
MAH sendiri diangkut polisi dari tempat kerjanya di sebuah toko es waralaba di Kabupaten Madiun, Rabu (14/9). Dia kemudian diperiksa di Polsek Dagangan.
Bjorka sempat mengomentari penangkapan ini sambil menyebut bahwa pemuda Madiun itu adalah korban salah informasi dari sebuah platform intelijen darkweb, DarkTracer.
"This child has now been arrested and is being interrogated by theindonesian government. For dark tracer, it's your sin to have given wrong information to a bunch of idiots (Anak ini sekarang telah ditangkap dan diinterogasi oleh pemerintah Indonesia. Untuk dark tracer, memberikan informasi yang salah kepada sekumpulan idiot adalah dosa, red)," tulisnya lagi di situs Breached.to, Kamis (15/9).
Dedi Prasetyo mengungkapkan penyidik Direktorat Tindak Pidana Siber tengah melakukan pendalaman terhadap sosok yang diduga Bjorka. Saat itu, MAH masih berstatus sebagai saksi.
"Yang baru saya dapat informasi yang ada di Jawa Timur aja yang masih didalami. Satu orang aja yang masih didalami," ujarnya, Kamis (15/9).
"Untuk yang di Madiun sedang didalami terkait menyangkut masalah yang bersangkutan. Semua tim masih bekerja," imbuh dia.
Lebih lanjut, Dedi juga menegaskan pihaknya masih belum dapat menyimpulkan apakah sosok yang tengah diperiksa tersebut orang dibalik hacker Bjorka atau bukan.
"Belum disimpulkan seperti itu (MAH adalah Bjorka), karena masih didalami Timsus. Saya tidak berkompeten menjelasakan sebelum timsus nanti telah selesai bekerja," dalihnya.
Atas penangkapan itu, sang pembocor data Bjorka mengejek platform intelijen darkweb, DarkTracer, yang diduga memberi informasi salah soal identitasnya.
"the kid doesn't even have a laptop or a computer and he is just an ice seller (anak itu bahkan tidak memiliki laptop atau komputer dan dia hanya seorang penjual es)" tulis Bjorka, grup Telegram-nya pada Jumat (16/9) dini hari.
"do you know that, dark tracer? how about change your name to dumb tracer? (Bagaimana kalau ganti nama kalian saja menjadi dumb tracer?)" lanjut Bjorka.
(tfq/arh)