Akun Instagram Voltcyber mengungkap modus akun Bjorka dengan menyebut data yang dibocorkan hasil pembelian di deepweb dengan bitcoin.
"Anda menghabiskan seluruh bitcoin anda hanya untuk membeli data di deepweb dan seolah-olah Anda memang meretasnya sendiri," tulisnya di akun Instagram @voltcyber_v2 pada Jumat (16/9).
"Dan untuk mengembalikan bitcoin anda kembali,anda menjual data penduduk Indonesia," tambahnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Voltcyber sendiri merupakan pemilik akun @volt_anonym yang sebelumnya menuding remaja asal Cirebon berinisial SF (17) sebagai sosok di balik hacker Bjorka.
Salah satu alasannya adalah ada kesamaan data yang diunggah di forum gelap antara user Bjorka dengan inisial msff.
Selain itu, alasan tudingan tersebut adalah data traffic 'kelompok' Bjorka. Menurutnya, dalam unggahan lain, "Secara tidak langsung Bjorka tidak sendiri". Ia pun bertekad akan "potong dari ekornya".
Lalu alasan terakhir adalah adanya kesamaan email yang digunakan di platform jual beli data dan Instagram.
Akun @volt_anonym sendiri kini telah ditangguhkan oleh Instagram. Voltcyber mengklaim penangguhan terjadi karena adanya report massal.
"Akun saya @volt_anonym hilang karena di report massal ini menandakan sebuah awal ketakutan akan kebenaran yang akan terbongkar," katanya.
Dalam unggahan terbaru ini, Voltcyber tak lagi menuduh SF sebagai Bjorka, melainkan menuduhnya ikut andil dalam penyebaran data.
"Saya masih tetap dan menetapkan Muhammad said fikri ikut andil dalam penyebaran data penduduk dan data tersebut juga sama yang telah diambil oleh Bjorka," katanya.
Lebih lanjut, sosok anonim ini mengecam Bjorka yang memperlakukan Indonesia sebagai ladang bisnisnya.
"Dan untuk Bjorka ini hanya awal. Negara saya bukan ajang bisnis anda!!" tuturnya.
Dia juga menyebut masyarakat masih kurang belajar karena mendukung Bjorka dan mengelu-elukannya sebagai pahlawan.
"Bjorka, masyarakat kita masih kurang belajar sehingga mereka menyebut anda sebagai pahlawan rakyat kecil tapi seorang pahlawan tidak akan menjual apa yang dia bela," ujar Voltcyber.
"Hanya orang bodoh saja menyerahkan identitas diri sendiri untuk diperjualbelikan atas nama bisnis dan tetap memanggil anda pahlawan," imbuhnya.
Sebelumnya, SF (17) dituding sebagaiBjorka oleh volt_anonym, namun yang bersangkutan membantah tudingan tersebut. "
Saya enggak tahu Bjorka. Tapi malah dituduh sebagai Bjorka," kata SF di Cirebon, Rabu (14/9).
SF mengaku sempat menempuh pendidikan di SMK Wahidin. Dia kemudian pindah ke paket C untuk belajar editing video. "Saya bukan Bjorka, bukan hacker. Sekarang ini masih kejar paket C, baru 2 bulan. Ngedit video buat asah keahlian," aku dia.
Dia pun merasa aneh dengan tudingan @volt_anonym dan berbagai pemberitaan mengenai dirinya.
(lom/lth)