Netizen Sindir Hasnaeni Jadi Tersangka: Wanita Emas bak Besi Karatan

CNN Indonesia
Jumat, 23 Sep 2022 14:01 WIB
Hasnaeni 'Wanita Emas' ramai disindir netizen usai penetapannya sebagai tersangka kasus korupsi PT. Waskita Beton Precast. Simak deret kenyinyiran itu di sini.
Terangka kasus dugaan penyelewengan penggunaan dana PT Waskita Beton Precast (WBP), Direktur Utama PT Misi Mulia Metrikal (MMM) Hasnaeni Moein. (Foto: Dok. Kejagung)
Jakarta, CNN Indonesia --

Warganet menyambut penetapan Hasnaeni Moein alias 'Wanita Emas' sebagai tersangka dengan celotehan nyinyir, mulai dari sindiran doyan duit beton hingga bak besi karatan.

Diketahui, Kejaksaan Agung menetapkan Hasnaeni sebagai tersangka kasus korupsi proyek fiktif PT Waskita Beton Precast (WBP) pada 2016 hingga 2020.

Pemindahannya sempat diwarnai 'drama' lantaran dirinya berteriak histeris dan memberontak saat diangkut ke dalam mobil tahanan menuju Rumah Tahanan Salemba. Tampak Hasnaeni menggunakan setelan baju berwarna merah dan dilapisi rompi tahanan Kejagung.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penetapan Hasnaeni sebagai tersangka plus drama pengangkutannya tak luput dari perhatian warganet. Hal ini terutama menyindir julukan 'Wanita Emas' yang sudah lekat kepadanya sejak beberapa tahun silam.

Dari mana asal mula julukan itu?

Dalam sebuah diskusi, Hasnaeni mengaku julukan Wanita Emas sengaja disematkan pada dirinya sebagai kependekan dari 'Era Masyarakat Sejahtera'. Julukan itu dipakai untuk mencoba maju pada Pilkada Tangerang Selatan 2010.

Namun, artis Saipul Jamil, yang ia gandeng sebagai pendamping, mundur di tengah jalan. Hasnaeni pun gagal berkompetisi.

Perempuan kelahiran Makassar 17 Juli 1976 itu tak kapok. Ia tercatat pernah mendirikan Partai Emas, lantas berusaha mencalonkan diri pada Pilgub DKI Jakarta 2012, calon legislatif dari Partai Demokrat pada 2014, dan mencoba maju di Pilkada DKI 2017.

Sayangnya, Hasnaeni selalu gagal dalam usahanya tersebut. Namun demikian, namanya kadung melekat terutama di kalangan warga Jabodetabek. 'Wanita Emas' dan fotonya kerap hilir mudik di angkot, becak, hingga poster-poster pinggir jalan.

Bak memutar balik kenangan, warganet pun terpicu dengan penetapannya sebagai tersangka.

Per Jumat (23/9) pukul 13.31 WIB, kata kunci 'wanita emas' masuk 10 besar trending topic Twitter dengan lebih dari 17.000 kicauan.

"Wanita emas ini tiap mau pemilu banyak gambarnya diangkot².sama rajin bagi2 duit ke sopir angkot(kalo mau pemilu/Pilkada)," ujar akun @aa_mamas

Akun @iwanalidarmawan mengaku sudah lama muasal dana kampanye yang ditebarnya di tiap pesta demokrasi.

"Masih termasuk tetanggaan saya inih, sejak lama diajak² konsepsi tentang Wanita Emas, tetep ngak ikutan. Curigaisasi asal duitnya buat kampanye di setiap tahun politik yang selalu saja ia hadir dengan beragam kendaraan politik. Endingnya ternyata emas jadi buih," celotehnya.

Sementara itu, akun @alisyarief mengomentari angka duit korupsi dalam kasus itu yang dinilainya terbilang 'emas'.

"Jampidsus Kejagung, Kuntadi, mengatakan; "Hasnaeni alias si wanita emas, menggunakan uang sebesar Rp 16 miliar untuk kepentingan pribadi. Emas sekali korupsinya," kicau dia.

Akun @Totok0912 pun menyindirnya, "Cantik dan bijak tapi siapa sangka Hasnaeni si wanita emas ini doyan makan BETON..."

Senada, @izoel_kifli84 menyatakan kelakuannya bak "besi karatan."

Kenapa mesti histeris?

Di luar sindiran itu, beberapa warganet lainnya menyindir alasan Hasnaeni histeris saat diangkut Kejaksaan Agung, tak seperti tersangka korupsi lainnya yang melambai-lambai tersenyum.

"Masih penasaran kenapa si wanita emas kaya orang kesurupan gitu," tulis akun @veaadeeana.

Akun @WantoLius menduga itu karena sang Wanita Emas sudah habis "masa keemasannya".

Sementara, @arifin34533 menilai mestinya Hasnaeni tak usah begitu amat karena diskon hukuman bisa saja menanti.

"Sebenarnya Wanita Emas itu gak usaha panik... Nanti juga bakal dapat diskon gede²an dari hakim... Benar gak....?" kicaunya menyindir penegak hukum.

[Gambas:Video CNN]

(lth)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER