NASA Tunda Lagi Misi Artemis 1, Karena Apa?

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) kembali menunda misi peluncuran Artemis 1. Faktor cuaca yang menghasilkan badai, kini menjadi alasannya.

NASA sebelumnya pada Jumat (23/9) telah menargetkan peluncuran akan digelar Selasa (27/9) untuk misi Artemis 1 dari Kennedy Space Center (KSC).

Pejabat NASA mengatakan jika di tanggal peluncuran terdapat badai yang sedang terjadi di Karibia yang disebut Tropical Depression 9, dikutip blog resmi NASA.

Lihat Juga : Roket Artemis 1 Lolos Tes Bahan Bakar, Segera Pergi ke Bulan?

Tropical Depression 9 meningkat menjadi Badai Tropis pada Jumat malam dan diperkirakan akan semakin kuat, bergerak ke utara, dan diperkirakan badai itu akan menghantam Florida pada pertengahan minggu depan.

NASA tentu tidak ingin tumpukan Artemis 1 bernilai miliaran dolar keluar di atas landasan saat angin topan, sehingga kemungkinan membawanya ke perlindungan Vehicle Assembly Building (VAB).

"Selama pertemuan Sabtu pagi, tim memutuskan untuk mundur dalam mempersiapkan tanggal peluncuran Selasa untuk memungkinkan mereka mengonfigurasi sistem, meluncurkan roket Space Launch System dan pesawat ruang angkasa Orion ke Vehicle Assembly Building," tulis pejabat NASA dalam pembaruan ini.

Lebih lanjut NASA menjelaskan para insinyur menangguhkan keputusan akhir tentang peluncuran itu hingga Minggu(25/9), untuk pengumpulan dan analisis data tambahan.

Artemis 1 adalah misi pertama dalam program Artemis NASA , yang bertujuan untuk membangun kehadiran manusia permanen di bulan pada akhir tahun 2020-an.

Artemis 1 akan mengirim perjalanan tanpa awak ke orbit bulan dan kembali lagi ke Bumi. Jika semua berjalan lancar, Artemis 2 akan meluncurkan astronaut untuk mengelilingi bulan pada 2024, dan Artemis 3 akan meletakkan sepatu bot di dekat kutub selatan bulan pada tahun 2025 atau 2026.

Artemis 1 telah berada di area peluncuran Launch Pad 39B KSC sejak pertengahan Agustus. NASA awalnya mencoba untuk meluncurkan misi pada 29 Agustus dan 3 September tetapi gagal lantaran gangguan teknis kedua kali.

Pada 3 September lalu terjadi masalah karena adanya kebocoran propelan hidrogen cair antara tahap inti SLS dan menara peluncuran seluler roket. Tim misi memperbaiki masalah itu dengan mengganti dua segel di area yang terkena dampak.

Efektivitas perbaikan dari roket telah ditunjukkan selama tes pengisian bahan bakar, pada hari Rabu (21/9), menurut laporan Space.

[Gambas:Video CNN]