Kasus Akuisisi Twitter, Elon Musk Bakal Ledek Lagi Pengacara Lawan?

lom | CNN Indonesia
Selasa, 27 Sep 2022 11:20 WIB
Miliarder Elon Musk dikenal suka meledek pengacara yang menjadi lawannya di pengadilan. Apakah hal serupa akan terjadi di kasus akuisisi Twitter?
CEO SpaceX Elon Musk dikenal suka meledek pengacara yang menjadi lawannya di pengadilan. (Foto: REUTERS/Mike Blake)
Jakarta, CNN Indonesia --

Bos Tesla Elon Musk akan dicecar pertanyaan oleh pihak Twitter dalam kasus pembatalan pembelian media sosial pekan ini. Akankah Musk dapat fokus menjawab pertanyaan tanpa melontarkan ledekan?

Pengacara Twitter menyebut akan mewawancarai CEO SpaceX itu tentang keputusannya yang tiba-tiba membatalkan kesepakatan pembelian Twitter senilai US$44 miliar atau Rp652,6 triliun.

Dikutip dari Reuters, kecenderungan Musk untuk melontarkan ucapan nyinyir saat diinterogasi di bawah sumpah sudah terbukti dalam beberapa kesempatan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam beberapa kasus hukum sebelumnya, Musk diketahui telah menyebut pengacara lawan sebagai sosok "tercela," mempertanyakan kebahagiaan mereka dan bahkan menuduh mereka melakukan "pemerasan."

Musk bahkan pernah bertanya kepada seorang pengacara apakah sedang bekerja dalam kontingensi alias kondisi penuh ketidakpastian karena kliennya diduga terlambat membayar tunjangan anak.

"Jadi mungkin Anda sedang dalam keadaan darurat atau Anda mengambil uang anak itu. Yang mana?" ujar Musk kepada pengacara dalam sebuah kasus melawan Tesla pada 2020, seperti dikutip Reuters.

Selain mengejek, Musk juga pernah menolak menjawab dalam sebuah pemberian kesaksian di 2019 dalam kasus akuisisi Tesla atas pembuat panel surya SolarCity. Musk menolak untuk menjawab salah satu pertanyaan awal sebanyak lima kali karena cara pihak lawan bertanya.

"Kita bisa saling menatap sampai Anda mengulanginya," ketus Musk kepada pengacara lawan Randall Baron dalam transkrip persidangan.

"Kurasa kita akan membatalkan pemberian kesaksian ini," jawab Baron.

Baron menyarankan agar dia mencari perintah dari hakim yang mengarahkan Musk untuk menjawab pertanyaan agar kasus tersebut dapat berjalan lebih lancar.

Wawancara Musk bersama Twitter sendiri kemungkinan besar dilakukan tertutup.

Pengadilan pekan lalu mengatakan kesaksian Musk dijadwalkan akan dimulai pada Senin (26/9) dan berlangsung hingga Rabu (28/9) jika diperlukan.

Sumber yang mengetahui pemberian keterangan tersebut mengatakan Musk tidak ditanyai pada Senin dan mereka tidak tahu hari apa itu akan dimulai dan mereka juga tidak memberikan alasan untuk penundaan tersebut.

Seorang litigator perusahaan yang tidak terlibat dalam kasus James Morsch menyebut pengacara Musk perlu membuatnya fokus dalam menjawab pertanyaan. Namun, aku dia, itu akan sulit.

"Saya akan membandingkannya dengan mencoba memegang ekor harimau," ungkap Morsch.

Lebih lanjut, pengacara Twitter kemungkinan menggunakan kesaksian ini untuk menunjukkan bahwa Musk meninggalkan kesepakatan karena pasar keuangan yang jatuh.

Bukan karena Twitter menyesatkan Musk tentang jumlah pengguna atau akun sebenarnya atau menyembunyikan kelemahan keamanan, seperti yang berulangkali digaungkan Musk.

Di sisi lain Musk ingin hakim mengizinkannya pergi tanpa hukuman atau denda karena membatalkan pembelian.

Sidang antara Musk dan Twitter akan berlangsung pada 17 Oktober mendatang di pengadilan Delaware. Melansir The Verge, pengadilan sempat menolak permintaan Musk yang ingin menunda sidang tersebut. 

Pengacara Musk ingin menunda sidang demi mengumpulkan informasi baru. Kendati menolak, pengadilan mengizinkan Musk memasukkan keterangan dari mantan Kepala Keamanan Twitter, Peiter Zatko ke dalam persidangan. 

[Gambas:Video CNN]

(lth)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER