Ramai Influencer Instagram Keluhkan Algoritma Baru Bikin Miskin Views

can | CNN Indonesia
Jumat, 30 Sep 2022 07:10 WIB
Influencer instagram banyak yang mengeluh kontennya sepi viewers dan likes. (Foto: AFP/CHRIS DELMAS)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sejumlah konten kreator di Instagram mengeluh turunnya aktivitas follower ketika kreator mengunggah konten di Instagram, terutama di Feeds dan  Stories.

Fotografer Prancis Mathieu Pujol mengaku ia biasanya mengambil gambar hewan liar ketika bepergian, tetapi hanya menghasilkan jumlah 'like' 800 saja.

"Dulu, foto-foto terbaik saya dengan mudah mencapai 3.000 akun. Hari ini, mereka tidak lagi mendapatkan lebih dari 800 tampilan," katanya.

"Saya juga mengalami penurunan visibilitas yang jelas. Itu sama untuk setiap seniman dan seniman yang saya kenal," sambung dia.

Tak hanya dikeluhkan oleh kreator asal Prancis, kreator dalam negeri juga mengalami hal yang sama, yaitu turunnya jumlah penonton Instagram Stories.

"Instagram gue viewsnya jatoh banget. Story biasa 3-4 ribu, sekarang seribu aja susah. Reels biasa lebih dari 10 ribu, sekarang paling 2 ribu. Posting photo apalagi, lebih hopeless," ujar @selphieusagi.

Dia menjelaskan dalam utas di Twitter, engagement dalam postingan Reels pun disebut menurut. Hal itu lantaran biasanya di postingan dia biasanya bisa 20 ribu penonton, namun kini hanya seribu penonton.

Selphie menduga konten yang berbentuk Reels yang meskipun bisa trending pun tak menjamin konten tersebut bisa dilihat oleh para followernya.

"Nah kalau reels trending bisa naik banget viewsnya, tapi kalau engga ya lebih jatuh dari biasanya juga, yang bahkan followers kita aja ga liat kayaknya," tuturnya.

Berdasarkan laporan Le Monde, perubahan algoritma itu terjadi dalam distribusi konten sejak awal 2022, dan diduga Instagram memfokuskan pada fitur berbagi video pendek, Reels.

Hal ini mengakibatkan penurunan visibilitas posting foto secara umum, yang diperkirakan turun sekitar 50 persen

"Instagram adalah jaringan pilihan para artis. Karena itu, selama enam bulan mereka berusaha mati-matian untuk memenangkan kembali target inti mereka," kata Thomas Micaletto, pekerja hubungan masyarakat.

Bagi sejumlah artis dan kreator, hal ini menjadi masalah serius dalam hal visibilitas mereka karena tidak banyak dari mereka memasarkan karya lewat Instagram.

Seorang pengusaha yang berfokus di bidang digital, Jaideeph Singh telah mengamati pemasaran di dunia digital sejak 15 tahun lalu. Ia melihat telah terjadi pergeseran algoritma.

"Saya melihat dalam pekerjaan saya adanya peralihan. Algoritma sekarang sering mengkurasi konten berdasarkan jumlah views. Hal itu membuat sesuatu otomatis viral dan akan semakin sulit untuk konten mendapatkan pemirsa," tulisnya di Forbes. 

"Dan para kreator pun memberontak. Para pemengaruh (influencer) baru yang sedang mencari jalan untuk diri mereka sendiri di ekonomi kreatif, bergabung dengan para kreator yang telah mapan untuk melawan algoritma ini," katanya lagi. 

(lth/lth)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK