Instagram mengaku akan menyetop beberapa perubahan fitur terbaru setelah mendapat protes keras dari pengguna, termasuk keluarga Kardashian.
Dalam beberapa hari terakhir, Instagram mendapat kecaman dari pengguna yang frustrasi karena aplikasi berbagi foto menjadi terlalu mirip dengan TikTok.
Protes itu terutama terjadi setelah dua bersaudara Kim Kardashian dan Kylie Jenner, yang merupakan dua perempuan dengan follower terbanyak sedunia, mengunggah pernyataan "Make Instagram Instagram Again". Warganet kemudian menindaklanjutinya dengan protes via petisi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa pengguna mengeluh Instagram mengutamakan konten dari akun yang tidak mereka ikuti dibandingkan dari teman mereka. Instagram juga sudah menguji unggahan layar penuh, mirip dengan TikTok.
"Berdasarkan temuan kami dan umpan balik (feed back) komunitas, kami menunda pengujian layar penuh di Instagram, sehingga kami dapat mengeksplor opsi lain," kata juru bicara Meta, perusahaan induk Instagram, dalam sebuah pernyataan Kamis (28/7) dikutip dari CNN.
"Dan untuk sementara kami mengurangi jumlah rekomendasi yang Anda lihat di umpan Anda sehingga kami dapat meningkatkan kualitas pengalaman Anda," lanjut pernyataan itu.
"Kami menyadari bahwa perubahan pada aplikasi dapat menjadi penyesuaian, dan sementara kami percaya bahwa Instagram perlu berkembang seiring perubahan dunia, kami ingin meluangkan waktu untuk memastikan kami melakukannya dengan benar," ujar Meta.
Senada, Kepala Instagram Adam Mosseri juga mengumumkan pihaknya mundur dari upaya perubahan itu.
"Saya senang kami mengambil risiko - jika kami tidak gagal sesekali, kami tidak berpikir cukup luas atau berani," kata Mosseri, dalam wawancara dengan portal berita teknologi Platformer, Kamis (28/7).
"Tapi kami pasti perlu mengambil langkah mundur dan berkumpul kembali. [Ketika] kami sudah belajar banyak, kami kembali dengan semacam ide baru atau pengulangan. Jadi kami akan menyelesaikannya."
Seperti platform sosial lainnya, Instagram semakin berusaha untuk menyalin fitur TikTok yang mendominasi media sosial berbasis video global.
Namun, dalam kasus Instagram, itu berarti beralih dari fokus pada foto menjadi video. Pada 2020, Instagram meluncurkan Reels, fitur video berdurasi pendek yang mirip dengan TikTok.
"Kami akan terus mendukung foto, itu adalah bagian dari warisan kami," kata Mosseri, saat membela diri soal perubahan platform tersebut. "Saya harus jujur, saya percaya bahwa Instagram akan makin menjadi [fokus pada] video."
Selain diprotes keluarga Kardashian, Instagram juga mendapat kritik dari warganet lewat petisi di change.org bertajuk 'Make Instagram Instagram Again'. Per Jumat (29/7) pukul 13.53 WIB, petisi itu sudah ditandatangani oleh 230.861 warganet.
Petisi itu pada intinya meminta Instagram kembali ke karakter aslinya, yakni mengutamakan timeline foto ketimbang video.
"BERHENTI MENCOBA MENJADI TIKTOK!" tertulis dalam petisi itu.
"Kita memiliki TikTok karena suatu alasan, dan jujur saja, satu-satunya reels yang diunggah [di IG] adalah daur ulang [video-video] TikTok dan konten yang sudah dilihat dunia. Apa yang inovatif dan unik dari konten lama? Nihil!" cetus pernyataan itu.
(tim/arh)