Tekor, Starlink Elon Musk Terancam Setop Bantu Internet Ukraina

CNN Indonesia
Jumat, 14 Okt 2022 14:45 WIB
SpaceX mengaku tak sanggup lagi membantu penyediaan layanan internet via satelit Starlink di Ukraina jika tak dibantu Pemerintah AS.
Ilustrasi. Elon Musk mengklaim bakar duit buat bantu Ukraina via satelit Starlink. (Foto: Tangkapan layar instagram @starlink_satellites)
Jakarta, CNN Indonesia --

Perusahaan SpaceX milik miliarder Elon Musk mengaku tekor setelah mendonasikan 20 ribu unit satelit Starlink untuk membantu Ukraina melawan Rusia. SpaceX pun mengancam menghentikan kontribusi mereka jika militer AS tidak membantu.

Seperti dikutip CNN, sejauh ini ada 20 ribu satelit yang telah didonasikan untuk Urkraina. Musk dalam cuitannya menulis, operasi satelit itu telah membuat SpaceX merogoh kocek US$80 juta sekitar Rp1,2 triliun (1USD= Rp15.395) dan bisa membengkak menjadi US$100 juta di akhir perang Ukraina-Rusia.

SpaceX pun tampaknya kewalahan mendanai kontribusi itu. Mereka pun mulai memperingatkan pemerintah AS terutama Pentagon bahwa mereka bisa menghentikan pendanaan jika militer AS tidak menyumbang US$10 juta per bulan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ancaman itu tertuang dalam surat SpaceX yang dikirim ke Pentagon bulan lalu. Dalam suratnya, SpaceX mengakui tidak lagi bisa mendanai layanan tersebut.

Perusahaan juga meminta Pentagon mengambil alih pendanaan untuk penggunaan Starlink oleh militer dan pemerintah Ukraina. Disebut-sebut, biaya layanan Starlink itu mencapai lebih dari US$120 juta untuk sisa tahun ini dan bisa membengkak jadi US$400 juta pada tahun depan.

"Kami tidak dalam posisi untuk berdonasi lagi ke Ukraina, atau mendanai terminal yang sudah ada untuk periode yang belum ditentukan," tulis Direktur Penjualan Pemerintah SpaceX kepada Pentagon, September.

Dalam surat terpisahnya kepada Pentagon, konsultan yang bekerja untuk SpaceX juga mengakui perusahaan itu menghadapi keputusan yang sulit.

"Saya kira, mereka tidak lagi punya kemampuan finansial untuk menyediakan terminal tambahan atau layanan yang diminta Jenderal Zaluzhniy," tulisnya.

Lebih lanjut, dokumen yang bocor itu juga membeberkan fakta soal detail biaya dan pembayaran yang terkait dengan ribuan terminal Starlink di Ukraina. Dokumen tersebut juga memberi titik terang soal negosiasi di belakang layar soal perangkat komunikasi dan layanan bernilai miliaran dolar untuk Ukraina dengan biaya yang murah.

Lewat akun Twitter-nya, Elon Musk mengaku mesti bakar duit US$20 juta (Rp307,96 miliar) per bulan untuk mendanai Starlink di Ukraina.

"Selain terminal, kita harus membuat, meluncurkan, memelihara & mengisi ulang satelit & stasiun bumi & membayar perusahaan telekomunikasi untuk akses ke Internet melalui gateway," ia merinci pos pengeluaran untuk Starlink.

"Kami juga harus bertahan melawan serangan siber & gangguan, yang semakin sulit. 'Pembakaran' mendekati ~$20 juta/bulan."

Elon Musk sendiri menuai kecaman keras dari Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan para pejabat Ukraina lainnya usai melempar wacana jalan damai di Ukraian via Twitter.

Saat itu, pria terkaya di dunia ini menawarkan referendum ulang di daerah-daerah Ukraina yang dikuasai Rusia dengan pengawasan PBB. Ia juga meminta Ukraina tetap netral

Pengguna naik

Sejak bekerjasama dengan pemerintah AS untuk membantu Ukraina, ketergantungan rakyat negara itu dengan Starlink meningkat. Melansir Financial Times, pengguna Starlink di Ukraina paling tidak mengunduh ribuan data sejak pekan ketiga Mei.

Data dari Musk menunjukkan akhir pekan ketiga Mei lalu, orang Ukraina telah mengunduh 700 GB data setiap harinya. Jumlah penggunan harian pun meningkat sejak 6 Maret.

Kendati demikian, mengutip Eurasian Times, Musk menolak menyediakan layanan internet Starlink untuk wilayah Krimea. Pasalnya, Musk menilai ada potensi perang nuklir di wilayah tersebut.

Starlink sendiri terdiri dari ratusan satelit berbentuk jaringan yang melayang di orbit rendah Bumi. Dengan kondisi itu, sinyalnya diklaim bisa menjangkau semua sisi Bumi selama Pemerintah setempat mengizinkannya.

[Gambas:Video CNN]

(lth/lth)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER