Walaupun tak menambah tarif di toilet umum, benarkah buang air besar (BAB) selalu sekaligus buang air kecil?
Fauzan Abdillah (27) yang berprofesi sebagai pegawai swasta mengaku heran mengapa hal itu kerap terjadi beriringan.
"Setiap BAB pasti ada momen buang air kecil juga. Tapi kalau buang air kecil ya belum tentu BAB," ujar dia kepada CNNIndonesia.com, Jumat (14/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga :CEK FAKTA Apa Benar Orang Pendek Lebih Pintar? |
Namun hingga kini Fauzan tak tahu penjelasan ahli, penyebab dari reaksi yang beriringan tersebut.
Nish Manek, dokter umum di London, Inggris menjelaskan mengapa reaksi itu kerap terjadi. Menurutnya, otot pembuangan dikendalikan oleh otot yang melingkar yang saling terhubung.
"Bagian dari limbah tubuh kita dikendalikan oleh otot melingkar yang disebut sfingter (sphincter). Sfingter eksternal berada di bawah kendali kita," ujar dia dikutip dari Science Focus.
Dia mengatakan Sfingter di sekitar uretra (saluran pembuangan air kecil) lebih kecil daripada di sekitar anus, jadi ketika seseorang memutuskan untuk buang air kecil, Anda dapat mengendurkannya tanpa merelaksasi seluruh dasar panggul.
Lihat Juga :CEK FAKTA Apakah Ikan Tak Pernah Tidur? |
"Ini berarti Anda bisa buang air kecil tanpa harus buang air besar pada saat yang bersamaan," ujar dia.
Pada saat buang air besar relaksasi sfingter anal lebih kuat dan mengurangi ketegangan pada sfingter urine yang lebih lemah. Hal ini memungkinkan urine keluar pada saat yang bersamaan, dikutip Nation Wide Childrens.
Mengutip situs Medical University of South Carolina, AS, otot sfingter anal cukup kuat untuk 'menyegel' feses tetapi tetap cukup sensitif untuk membedakan antara yang padat, cair, dan gas.
Pada dasarnya ada dua jenis otot sfingter anal, yakni internal dan eksternal. Yang pertama adalah otot putih tipis yang membungkus saluran anus. Ia berkontraksi selama istirahat dan tidur, dan menjaga sejumlah kecil cairan dan gas agar tidak keluar secara tidak terduga.
Lihat Juga :101 SCIENCE Kenapa Jatuh ke Bawah? |
Pola kerjanya adalah tak sadar alias tak bisa dikontrol secara sengaja.
Kedua, sfingter eksternal berbentuk tebal dan berwarna merah. Otot inilah yang Anda kencangkan saat kebelet ke toilet. Artinya, otot ini bersifat sadar dan bisa dikontrol seperti otot-otot di lengan dan kaki Anda.
Namun, kadang ada masalah kesehatan pada otot ini. Salah satunya disebut stenosis anal, kondisi susah BAB hingga berdarah. Solusinya mencakup konsumsi serat hingga pembedahan.
(can/arh)