Kronologi Elon Musk Tuntas Beli Twitter: Penuh Lubang dan Berliku

CNN Indonesia
Jumat, 28 Okt 2022 11:00 WIB
Elon Musk akhirnya merampungkan proses pembelian Twitter pada Jumat (28/10). Bagaimana perjalanannya dari awal?
Ilustrasi. Twitter sempat menggugat Elon Musk. (Foto: iStock/Pattanaphong Khuankaew)

4 Mei

Tak hanya itu, Musk lalu mendapat bantuan dari sesama miliarder senilai US$7 miliar. Beberapa investor yang terlibat adalah Larry Ellison, Binance, dan perusahaan pendanaan Sequioa Capital.

6 Mei

Sejumlah rencana pun telah disusun Musk antara lain peningkatan pendapatan hingga US$26,4 miliar pada 2028.

Untuk mencapai tujuan itu, Musk bermaksud meningkatkan jumlah pelanggan Twitter, membangun dompet digital, dan menurunkan ketergantungan pemasukan dari iklan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

10 Mei

Musk pun angkat bicara soal penghapusan sanksi permanen terhadap akun Trump. Menurutnya hal itu malah akan semakin memperbesar suara mantan presiden AS tersebut.

12 Mei

Di dalam Twitter, perusahaan tersebut memilih membekukan dahulu proses perekrutan dan pemecatan karyawan. Akan tetapi, dua orang petinggi yakni Kayvon Beykpour, dan Bruce Falck sudah meninggalkan perusahaan.

13 Mei

Kabar mengejutkan datang dari Musk. Ia memutuskan membekukan proses akuisisi karean tak percaya dengan jumlah akun bot yang disampaikan Twitter.

Musk tak yakni dengan angka 5%. Akan tetapi, Musk berkomitmen untuk melanjutkan akuisisi.

14 Mei

Keadaan pun mulai memanas, tim legal Twitter menuding Musk telah membeberkan data rahasia kepada publik. Data yang dimaksud adalah jumlah sampel untuk pengujian pengguna otomatis yang hanya berjumlah 100.

17 Mei

Musk lalu berujar kalau akuisisi ini tak bisa berlanjut. Hal berbeda diungkapkan Twitter yang ngotot akuisisi harus rampung.

6 Juni

Dalam suratnya kepada tim legal Twitter, Musk mengancam akan menarik diri dari akuisisi ini. Menurut Musk ia berhak cabut karena Twitter tak jujur soal data akun bot.

8 Juli

Musk benar-benar siap untuk menarik diri. Pengacara Musk telah menyurati Twitter dan menyatakan bahwa perusahaan itu telah berkali-kali melanggar kesepakatan terkait data yang diminta.

Namun pihak Twitter tak kalah sengit. Mereka bersikukuh untuk melanjutkan akuisisi dan mengancam akan membawa hal ini ke pengadilan.

12 Juli

Pada akhirnya, Twitter pun menuntut Musk di Court of Chancery, Delaware. Dalam 62 halaman gugatannya, Twitter antara lain menyatakan Musk tidak serius untuk meadi pemilik Twitter.


29 Juli

Pengadilan Delaware lalu memutuskan untuk mengadakan persidangan pada 17 Oktober. Hakim, Kathaleen McCormick sebelumnya menolak permintaan Twitter untuk mempercepat persidangan

Di sisi Musk, tim legalnya justru ingin persidangan dilakukan tahun depan.

13 September

Musk tak tinggal diam menghadapi Twitter. Ia lalu mengajukan mantan kepala keamanan Twitter, Peiter Zatko sebagai whistle blower.

Zatko lalu memberikan testimoni di Kongres AS dan menuding Twitter gagal menggaransi keamanan privasi penggunanya. Zatko juga mengatakan Twitter sangat rentan dieksploitasi oleh agen atau pemerintah asing.

3 Oktober

Di tengah situasi panas, Musk justru malah sepakat untuk melanjutkan akuisisi .Ia juga sestuju menggunakan harga awal yakni US$54,20 per lembar saham.


6 Oktober

Hakim McCormick lalu memberi tenggat waktu kepada Musk hingga Jumat (28/10) untuk merampungkan akusisi.

"Jika transaksinya tidak rampung pada jam 5 sore 28 Oktober 2022, kedua pihak diminta mengontak saya lewat email pada sore hari untuk mendapatkan jadwal persidangan November 2022," kata McCormick.

28 Oktober

Musk kabarnya telah merampungkan akuisisi. Ia juga telah memecat sejumlah petinggi Twitter termasuk CEO-nya Parag Agrawal.

(lth)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER