Sejumlah arkeolog menemukan mumi bocah berusia hingga 1.200 tahun dalam kondisi terbelit di Peru, tahun lalu. Siapakah dia?
Para peneliti menyebut mumi itu diikat dengan tali dan tangannya menutupi wajah. Hal ini disebut sebagai sebuah kebiasaan pemakaman Peru selatan.
Usia mumi diperkirakan berasal dari zaman pra-Hispanik yang bahkan lebih dulu dari peradaban Inca yang mendirikan benteng Machu Picchu paling terkenal di Peru pada abad ke-15.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Penemuan mumi ini memberi cahaya baru pada interaksi dan hubungan di masa pra-Hispanik," kata Pieter Van Dalen Luna, salah satu arkeolog yang memimpin penggalian.
Dilansir Reuters, total 8 anak dan 12 orang dewasa yang ditemukan pada penggalian di kompleks pre-Inca Cajamarquilla di sebelah timur kota Lima, Peru.
Van Dalen Luna menyebut salah satu mumi itu kemungkinan besar adalah seorang pemuda berusia antara 25 dan 30 tahun yang datang dari pegunungan ke Cajamarquilla. Cajamarquilla sendiri merupakan pusat komersial yang ramai di era pra-Columbus.
Upaya penggalian oleh para peneliti dimulai pada pertengahan Oktober 2021 dengan tim yang terdiri dari 40 orang dan dipimpin oleh Van Dalen Luna serta rekan arkeolog Yomira Huamán Santillán.
Penggalian ini disebut menghasilkan penemuan mengejutkan karena mereka tidak mencari mumi.
"Seluruh tim sangat senang karena kami tidak mengira ini akan terjadi," kata Huaman, dikutip dari CNN.
"Kami tidak menyangka akan membuat penemuan yang begitu penting," imbuhnya.
Para peneliti juga mendapatkan temuan tak terduga lainnya, yakni beberapa moluska laut di luar makam mumi. Menurut Van Dalen Luna, hal ini tidak biasa mengingat Cajamarquilla berjarak sekitar 25 kilometer dari pantai.
"Setelah jenazah dikubur, selalu ada kejadian dan aktivitas," kata Van Dalen Luna.
"Artinya, keturunan mereka terus datang kembali selama bertahun-tahun dan menempatkan makanan dan persembahan di sana, termasuk moluska," lanjut dia.
Selain itu, beberapa tulang llama juga ditemukan di luar makam. Van Dalen Luna mengatakan binatang ini biasa dimakan oleh orang-orang pada waktu itu dan potongan daging llama akan dipersembahkan kepada almarhum.
Lebih lanjut, kondisi penemuan tersebut membuat para peneliti menyimpulkan salah satu mumi bukan seorang warga biasa, tetapi kemungkinan orang penting dalam masyarakat kontemporer.
"Fakta menemukan mumi dengan karakteristik ini di tengah alun-alun memperjelas bahwa ini adalah seseorang dengan status tinggi," kata Van Dalen Luna.
Selain orang dengan status tinggi, Van Dalen Luna juga menyebut mumi tersebut mungkin saja seorang pedagang masyhur.
Tim peneliti pun melakukan analisis lebih lanjut, termasuk dalam hal penanggalan karbon yang akan memungkinkan mereka untuk mempersempit periode waktu orang tersebut hidup dan rincian lebih lanjut tentang identitas mereka.
(lom/arh)