Untuk mengatasi akun peniru, Twitter memperkenalkan akun centang abu-abu 'Official' yang terpisah dari akun centang biru berbayar.
Akun Official tak berbayat itu diperuntukkan bagi "akun pemerintah, perusahaan komersial, mitra bisnis, outlet media utama, penerbit, dan beberapa tokoh masyarakat."
Pejabat Twitter bagian produk tahap awal Esther Crawford, menurut Reuters, Selasa (8/11) waktu setempat, mengungkapkan hal itu akan dirilis bersamaan dengan peluncuran produk berlangganan premium centang biru senilai US$8 (Rp125 ribuan).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejumlah sumber menyebut akun centang abu-abu itu dimunculkan karena kekhawatiran lembaga-lembaga pemerintahan ogah membayar akun centang biru.
Beberapa jam usai dilincurkan, akun 'Official' itu dibatalkan Musk. "Saya baru saja membunuhnya," kicau dia, Kamis (10/11).
Keesokan harinya, Jumat (11/11), centang abu-abu itu hidup lagi meski yang mendapatkannya tak sebanyak sebelumnya.
Merek-merek besar seperti Coca-Cola dan Twitter sudah mendapatkan centang abu-abu 'Official'. Namun, banyak media yang sempat mendapatkannya, termasuk CNNIndonesia.com, tak lagi dapat giliran.
Efek dari maju-mundur kebijakan jenis-jenis akun di atas adalah membanjirnya peniru. Layanan berbayar ternyata tak serta merta membuat scam atau spam raib, bahkan penipuan malah makin meyakinkan.
Akun Nintendo palsu memposting gambar Mario dengan jari tengah. Akun mantan PM Inggris Tony Blair palsu me-retweet unggahan mantan Presiden AS George W. Bush palsu soal kerinduannnya membantai warga Irak.
Paus Yohanes Paulus centang biru men-tweet teori konspirasi di akun Martin Luther yang terverifikasi. Sebuah akun yang menyamar sebagai akun resmi Twitter @verified berkicau soal penipuan kripto.
Akun-akun palsu Bush, Blair, Trump, Nintendo, hingga Tesla itu kini ditangguhkan. Namun, sejumlah akun palsu centang biru lainnya dilaporkan masih aktif, seperti akun peniru Roblox, @Roblox_US, dan Gubernur Ohio AS, Mike Dewine, @bimimekheet.
Elon Musk sendiri sejak awal sudah menyerang akun peniru alias parodi, terutama yang meniru dirinya, dengan mengatakan akan memblokir tanpa ampun.
"Setiap akun Twitter yang terlibat dalam peniruan identitas tanpa secara jelas menyebutkan 'parodi' akan ditangguhkan secara permanen," kicaunya, Minggu (6/11) malam.
Telanjur bicara soal 'free speech', ia pun memberi pengecualian kepada akun-akun yang memberi label 'parodi' di bio dan namanya.
Hasilnya blunder. Salah satu perusahaan mili Musk, Tesla, jadi korban. Akun Tesla palsu @Teslareal, yang menerapkan nama 'parodi' di akunnya, mengunggah berita yang menyebut bahwa "Tesla kedua telah menghantam World Trade Center." Akun itu kini sudah diblokir.
Soal banjir peniru di Twitter, Musk mengaku masih optimistis sambil berapologi.
"Beberapa tweet sangat lucu," kicaunya, sambil mengatakan bahwa Twitter kini "Mencapai pengguna aktif tertinggi sepanjang masa hari ini."
(tim/arh)