Sebulan Elon Musk Jadi Bos Twitter: Ricuh Centang Biru, PHK Massal

CNN Indonesia
Senin, 28 Nov 2022 08:33 WIB
Miliarder Elon Musk menghadirkan sejumlah 'keriuhan' selama sebulan jadi bos Twitter, mulai dari urusan centang biru berbayar hingga PHK massal.
CNNIndonesia.com masih mendapat tanda centang biru sekaligus 'Official'. (Foto: Tangkapan layar twitter CNNIndonesia)

Akun Twitter centang biru

Kebijakan Twitter lain yang dengan cepat diubah oleh Musk adalah fitur platform yang paling akrab bagi penggunanya: tanda centang biru terverifikasi yang telah lama digunakan untuk mengonfirmasi keaslian akun.

Pada 5 November, Twitter meluncurkan versi terbaru dari aplikasi iOS, yang memungkinkan pengguna membayar biaya berlangganan untuk menyematkan tanda centang biru di profil.

Pembaruan itu membuat sejumlah pengguna akhirnya harus merogoh kocek tiap bulan senilai US$7,99 atau senilai Rp119 ribuan agar membuat tanda centang biru tersemat di akun Twitter.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Usai mengambil langkah itu sejumlah warganet membanjiri kolom komentar di jagat Twitter. Hal itu juga dijadikan peluang oleh para peniru perusahaan untuk dengan cepat mendaftar centang biru untuk tampil sebagai merek terkemuka.

Kekacauan pun lantas terjadi. Salah satu pengguna yang mengaku sebagai raksasa farmasi, Eli Lilly berkicau di Twitter bahwa obat diabetes akan gratis.

Setelah kekacauan itu menyeruak, akhirnya Musk mengumumkan untuk menunda peluncuran layanan berlangganan itu hingga awal bulan Desember 2022.

Trump kembali

Musk memulihkan akun Twitter mantan Presiden Donald Trump, hampir dua tahun setelah akun itu diblokir secara permanen setelah serangan 6 Januari 2021 di Capitol, gedung parlemen AS.

Langkah itu dilakukan tak lama setelah Twitter memulihkan akun beberapa pengguna kontroversial lain yang sebelumnya dilarang atau ditangguhkan, termasuk podcaster konservatif Kanada Jordan Peterson, situs satire sayap kanan Babylon Bee, komedian Kathy Griffin, dan Rep. Marjorie Taylor Greene.

Menjelang pemulihan akun Twitter Trump, Musk memposting jajak pendapat yang menanyakan pengguna platform apakah Trump harus diaktifkan kembali. Hasilnya, sebanyak 51,8 persen warganet memilih mendukungnya.

"Orang-orang telah berbicara (akun)Trump akan dipulihkan," kata Musk. "Vox Populi, Vox Dei," (Red:suara rakyat adalah suara Tuhan).

Amnesti massal akun 'terlarang'

Setelah melakukan jajak pendapat Twitter, Musk mengatakan pada 24 November ia akan mulai memulihkan sebagian besar akun yang sebelumnya diblokir di Twitter mulai minggu depan.

Hal ini menandai langkahnya yang paling jauh untuk membatalkan kebijakan platform media sosial yang secara permanen menangguhkan pengguna yang berulang kali melanggar aturannya.

Keputusannya mengaktifkan kembali akun yang sebelumnya diblokir, dianggap sangat bertentangan dengan bagaimana Musk sebelumnya mengatakan dia akan menangani pilihan seperti itu.

Padahal, sehari setelah pengambilalihan Twitter, Musk mengatakan perusahaan akan membentuk dewan moderasi konten dengan sudut pandang yang sangat beragam.

(can/arh)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER