Elon Musk Pulihkan Hampir 12 Ribu Akun Twitter: Akun Porno Termasuk
Elon Musk tak berhenti membuat gebrakan. Ia baru-baru ini merestorasi hampir 12 ribu akun Twitter yang sebelumnya ditangguhkan.
Melansir Gizmodo, perusahaan perangkat lunak asal Jerman Travis Brown melacak dan mempublikasi nama identitas (ID) Twitter dan nama layar dari akun yang ditangguhkan dalam daftar di Github. Dalam daftar milik perusahaan itu, tercatat hampir 12 ribu akun telah dikembalikan sejak 27 Oktober.
Sejak 8 November, ada beberapa ratus akun lagi yang pulih setiap harinya. Kemudian pada 21 Novemer, ada 2500 akun yang diizinkan kembali.
Jumlah itu belum seberapa. Platformer malah melaporkan, Musk sedang bekerja memulihkan 62 ribu akun dengan lebih dari 10 ribu pengikut. Sayangnya, akun-akun yang identik sebagai penyebar misinformasi soal vaksin, spam, dan melanggar hak cipta serta akun porno juga pulih.
Namun di antara akun-akun itu, ada beberapa akun yang pulih karena telah menghabiskan waktu penangguhannya. Ada pula akun yang telah dipulihkan namun kembali ditangguhkan.
Laporan Brown disusun berdasarkan sistem pengumpulan data yang melacak penangguhan Twitter dan perubahan nama pada layar. Sistem juga memantau daftar pengikut dan teman untuk satu akun.
Ketika sebuah akun itu tumbang atau berada di salah satu daftar itu, akun tersebut dievaluasi dan digolongkan ke dalam kategori berpotensial untuk ditangguhkan atau dipulihkan.
Jika sebuah akun ada di daftar ini, itu berarti pada awalnya akun tersebut masuk ke dalam kategori ditangguhkan (bukan diaktivasi sendiri atau dikunci oleh Twitter), namun kemudian dipulihkan.
Twitter sendiri sedang memverifikasi ulang akun aktivis neo-nazi, Richard Spencer dan Jason Kessler. Tak hanya itu, NBC melaporkan berdasarkan data milik Brown, akun-akun yang terafiliasi dengan ekstremis sayap kanan juga pulih.
Akun nasionalis kulit putih Patrick Casey misalnya telah kembali ke twitter. Padahal, ia pernah meluncurkan kampanye yang menyarankan negara berdasar etnis kulit putih, Identity Europa, dan mencetuskan slogan "Anda tidak akan menggantikan kami"
Musk sebetulnya mengaku tak mengubah apapun terkait moderasi konten Twitter. Akan tetapi, Musk juga menggunakan pemungutan suara tak resmi untuk mengembalikan akun Donald Trump dan memberi amnesti terhadap sejumlah akun.
Lihat Juga :101 SCIENCE Apa Benar Kesurupan itu Kemasukan Roh Jahat? |
"Rakyat telah berbicara. Amnesti dimulai pekan depan," cuit Musk akhir Oktober lalu.
Di saat aktivis dan akun terafiliasi sayap kanan kembali, The Intercept justru melaporkan akun-akun terafiliasi sayap kiri justru ditangguhkan.
Akun milik periset anti-fasis, Chad Loder masuk ke dalam kategori itu. Lewat akun Mastodonnya, dia merujuk kepada percakapan antara Musk dengan tokoh sayap kanan, Andy Ngo untuk melaporkan akun-akun yang dianggap Ngo sebagai antifa.