YouTube Ogah Disebut Sebagai Media Sosial

Vice President Asia Pasific (APAC) YouTube Gautam Anand menyebut perusahaannya sebagai public video platform, alih-alih sebagai media sosial.

"Yeah, public video platform," ujar dia kepada CNNIndonesia.com di Jakarta, pada Senin (5/12). saat ditanya mengenai apa sebutan yang cocok bagi platform-nya.

Gautam menjelaskan YouTube memiliki misi untuk menjadi tempat terbaik sebagai platform penyedia video publik. Video publik sendiri memiliki kategori yang sangat luas dan beragam, dan YouTube kini sudah berada di jalurnya.

Dikutip dari Statista, pada Januari 2022, YouTube memiliki lebih dari 2,5 miliar pengguna di seluruh dunia. Capaian tersebut menjadikan YouTube platform social network dengan pengguna terbanyak kedua setelah Facebook.

Data Statista pada April 2022 menunjukkan India menjadi negara dengan pengguna YouTube terbanyak dengan total 467 juta pengguna. Indonesia sendiri berada pada urutan ketiga setelah Amerika Serikat dengan total 139 juta pengguna.

Para pengguna YouTube tersebut kini datang ke YouTube tak hanya untuk mencari hiburan, tetapi juga mencari informasi tentang kejadian tertentu, atau bahkan mengekspresikan diri mereka.

"Pengguna saat ini tak hanya mengunjungi YouTube untuk dihibur, tetapi mereka juga datang untuk belajar, mencari informasi tentang kejadian penting, dan juga mengekspresikan diri mereka," tutur Gautam.

Maka dari itu, keluasan dan keberagaman konten yang dihadirkan YouTube menjadi sangat penting dalam hal ini.

Sebelumnya, TikTok, salah satu platform video yang cukup digandrungi saat ini menyebut dirinya bukan media sosial. Dilansir dari CNBC, TikTok menyebut dirinya sebagai sebuah platform hiburan, alih-alih sebagai sebuah media sosial.

Lebih lanjut, media sosial cukup lekat dengan kehidupan masyarakat modern berkat kehadiran sejumlah platform seperti Instagram, Twitter, Facebook, Snapchat dan lain sebagainya. Media sosial kini menjadi salah satu jembatan yang menghubungkan manusia di berbagai belahan dunia.