NASA Sebut AS akan Kalahkan China Kirim Astronaut ke Bulan

Kepala NASA Bill Nelson mengatakan astronaut Amerika Serikat (AS) akan mendarat di Bulan lebih dulu dari China pada 2025 atau 2026.

"Hanya ada sangat, sangat sedikit negara yang tidak mau bermitra dengan kami. China adalah salah satunya. China selalu sangat tertutup," kata Nelson saat diwawancarai Nikkei.

Dia mengatakan AS sedang berpacu dengan China dalam perlombaan mengirim manusia ke Bulan.

Nelson mengatakan kecewa atas ketidakjelasan program luar angkasa China saat mengomentari insiden tahun lalu ketika sebagian besar dunia menebak-nebak di mana puing-puing peluncuran roket China bakal mendarat.

"Yang kedua kami tidak tahu apakah itu akan jatuh di Eropa atau Arab Saudi. Untungnya itu jatuh di Samudera Hindia dan China tidak akan memberi tahu kami atau siapapun tentang lintasannya," kata dia.

"Kami pikir program luar angkasa sipil harus terbuka dan transparan. Dan bahwa kita harus ... saling membantu jika ada keadaan darurat. China tidak mau terbuka tentang program luar angkasa mereka," ucap Nelson.

AS saat ini berencana mengirim astronaut ke Bulan untuk pertama kalinya sejak 1970-an. Pada pertengahan November lalu NASA meluncurkan generasi terbaru roket Bulan, Space Launch System, dengan kapsul Orion tanpa awak yang diperkirakan bakal kembali ke Bumi pada Minggu (11/12).

Meskipun misi itu dilakukan tanpa awak, NASA memilih Space X sebagai pengembang kendaraan yang memungkinkan astronaut mendarat di Bulan pada 2025 atau setelahnya.

Program yang dinamakan Artemis itu bertujuan mengirim astronaut ke Mars tapi menggunakan Bulan sebagai pangkalan.

Saat ditanya apakah AS akan mengalahkan China ke Bulan, Nelson mengatakan, "Saya pikir kami akan melakukannya'.

Pada sisi lain, China berencana mengirim astronaut ke Bulan pada 2030.

"Saya pikir itu juga penting karena mereka yang kembali ke Bulan untuk pertama kali dengan manusia, itu akan menjadi pencapaian signifikan," kata Nelson.

"Jika program kami berhasil dan pendaratan komersial kami berhasil, saya pikir kami akan bisa sampai di sana .. sekitar 2025, mungkin 2026," ucapnya.