Pesawat Orion NASA Tiba di Bumi Senin, Bakal Diuji 'Separuh' Matahari

CNN Indonesia
Jumat, 09 Des 2022 20:00 WIB
Pesawat antariksa Orion bakal kembali ke Bumi pada Senin (11/12) dini hari WIB. Apa yang dibawa misi tanpa awak ini dari orbit Bulan?
Pesawat Orion yang merupakan bagian misi Artemis 1 akan tiba di Bumi tak lama lagi. (Foto: Tangkapan layar web nasa.gov)
Jakarta, CNN Indonesia --

Orion, pesawat antariksa tanpa awak, dijadwalkan tiba di Bumi, Senin (12/12) dini hari WIB. Hal ini menandai akhir misi Artemis 1 yang jadi misi uji coba kembalinya manusia ke Bulan.

Kapsul tersebut ditargetkan jatuh di Samudera Pasifik, lepas pantai California, AS, pada Minggu (11/12) pukul 12.40 waktu AS atau Senin (12/12) pukul 00.40 WIB.

"Kami tidak lengah," kata manajer misi Artemis Mike Sarafin saat konferensi pers pada Kamis (9/12) waktu AS, dikutip dari Space, "Kami akan menghadapi beberapa hal sulit."

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepulangan Orion adalah salah satu fase paling menantang dari misi Artemis 1. Kapsul akan meluncur ke atmosfer Bumi pada Minggu dengan kecepatan sekitar 25 ribu meter per jam (40 ribu km per jam) atau kira-kira 32 kali kecepatan suara.

Selama fase masuk kembali ke Bumi (re-entry), Orion akan 'dipanggang' suhu sekitar 5.000 derajat Fahrenheit (2.800 derajat Celsius), atau sekitar separuh panas permukaan Matahari.

Tahap ini akan menjadi ujian besar bagi ketahanan pelindung panas Orion, yang masih baru dan belum menghadapi kondisi ekstrem seperti itu. Dengan lebar 5 meter, pelindung panas ini jadi yang terbesar dari jenisnya.

"Tidak ada fasilitas arcjet atau aerothermal di Bumi yang mampu mereplikasi re-entry hipersonik dengan pelindung panas sebesar ini," ungkap Sarafin.

Lokasi pendaratan Orion itu berada sekitar 480 km sebelah selatan dari zona pendaratan target semula yang dekat dengan San Diego, AS. Perubahan itu dilakukan untuk menghindari cuaca buruk yang diperkirakan lebih jauh ke utara.

Kapal perang Angkatan Laut AS, USS Portland, akan menunggu kedatangan Orion di area tersebut sebelum kemudian mengangkutnya kembali ke San Diego. Dari sana, Orion akan menuju ke Kennedy Space Center NASA di Florida untuk menjalani pemeriksaan pasca-penerbangan secara penuh.

Misi Artemis 1 sendiri mulai lepas landas ke angkasa dengan menggunakan roket Space Launch System (SLS) pada 16 November.

Orion menyelusup ke orbit Bulan pada 25 November dan mulai meluncur di jalur tersebut pada 1 Desember. Empat hari kemudian, kapsul melakukan pembakaran mesin selama 3,5 menit selama terbang dekat Bulan untuk mengarahkannya ke Bumi.

Jika Orion tiba sesuai jadwal, NASA dapat mulai mempersiapkan penerbangan berikutnya lewat program Artemis selanjutnya, yakni Artemis 2. Misi ini akan mengirim astronaut manusia, bukan cuma manekin seperti misi awal, mengelilingi bulan kembali menggunakan Orion pada 2024.

Sementara, misi Artemis 3 ditargetkan untuk mendaratkan astronaut di dekat kutub selatan Bulan pada 2025 atau 2026.

Jika semua berjalan sesuai rencana, NASA bermaksud untuk mendirikan "Kamp Pangkalan Artemis" di dekat kutub selatan pada akhir dekade ini.

Pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh dalam misi Artemis ini diharapkan bisa membuat NASA mengangkut astronaut ke Mars pada akhir 2030-an atau awal 2040-an.

(tim/arh)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER