Ahli Temukan 750 Fosil Gigi Hiu Milik Leluhur Megalodon

CNN Indonesia
Senin, 12 Des 2022 08:09 WIB
Ilustrasi. Sejumlah ahli dari Australia menemukan kuburan berisikan 750 fosil gigi hiu. Foto: REUTERS/PABLO SANHUEZA
Jakarta, CNN Indonesia --

Para ahli di Australia menemukan kuburan berisikan 750 fosil gigi hiu di laut sekitar Kepulauan Keeling, Australia. Beberapa fosil itu bahkan berusia jutaan tahun dan berasal dari leluhur hiu berukuran raksasa, Megalodon. 

"Ini sangat luar biasa. Benar-benar luar biasa," ujar pejabat koleksi Museum Victoria Research Institute, Dianne Bray seperti dilansir Science Alert.

"Tidak semua fosil, beberapa tulang gigi relatif baru dari hiu jenis mako dan dua spesies yang masih kerabat hiu putih," katanya menambahkan.

Lihat Juga :

Penemuan fosil-fosil gigi ini di luar dugaan para ahli dari Badan Sains Nasional Australia (CSIRO). Pada mulanya, mereka kecewa setelah mendapatkan sedimen yang diperkirakan tidak mengandung apa-apa.

Namun anggapan itu berubah setelah mereka melihatnya lebih dekat. Lebih dari 750 fosil gigi hiu yang termineralisasi, diangkat dari kedalaman 5,4 kilometer.

Penemuan ini menurut kurator ikan dari Museum Western Australia, Glen Moore mengandung informasi soal percampuran hiu modern dan purba. Salah satunya adalah soal leluhur dari hiu raksasa, Megalodon.

"Hiu ini berevolusi menjadi Megalodon, yang merupakan hiu terbesar tetapi telah punah sekitar 3,5 juta tahun lalu," kata Moore.

Gigi hiu menjadi satu-satunya jalan para ahli meneliti hewan karnivora tersebut. Pasalnya, tulang hiu berjenis tulang rawan daripada tulang keras, yang terdekomposisi sebelum mereka menjadi fosil.

Para ahli pun tidak mengetahui alasan di balik banyaknya fosil gigi hiu di kawasan ini. "Saya tidak tahu penjelasan pastinya, mengapa hiu-hiu ini bersama-sama selain mungkin karena ini adalah titik rendah dari dasar laut," kata Moore.

Mengutip situs resmi CSIRO, para ahli menggunakan kapal riset (RV) Investigator dalam penelitian ini. Investigator sendiri sudah dua kali terlibat eksplorasi untuk mengenal biodiversitas taman laut Australia.

Eksplorasi pertama dilakukan di Taman Nasional Laut di Kepulauan Keeling di daerah terpencil Samudra Hindia. Sementara, eskplorasi kedua dilakukan di Taman Nasional Laut Gascoyne di sebelah barat Australia.

Ahli hiu dari CSIRO, Will White mengatakan, penemuan fosil-fosil ini merupakan salah satu yang menarik. Itu karena gigi-gigi tersebut mengandung koleksi spesimen dari spesies baru hiu.

"Pada awal eksplorasi, kami mengumpulkan fosil gigi yang sangat kecil dari hiu tanduk stripey. Spesies ini endemik Australia, tetapi belum diberi nama dan digambarkan," katanya.

"Spesimen yang kami kumpulkan akan sangat penting bagi ilmu pengetahuan karena itu akan digunakan untuk menggambarkan spesies tersebut," ujarnya mengakhiri.

(lth)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK