Berani Kotor itu Baik, Pakar Buktikan Efeknya pada Imun Anak

CNN Indonesia
Kamis, 15 Des 2022 09:26 WIB
Pakar di Finlandia membuktikan kotor-kotoran ternyata baik untuk anak lewat perbandingan daycare konvensional dan yang berbasis kebun.
Studi di Finlandia membuktikan berani kotor itu baik bukan cuma jargon. (Foto: CNN Indonesia/Bisma Septalismaa)
Jakarta, CNN Indonesia --

Slogan berani kotor itu baik kian punya bukti. Beberapa ahli mengungkap hal itu via eksperimen fasilitas luar ruangan di beberapa tempat penitipan anak (daycare).

Para ahli Finlandia menciptakan tempat bermain yang ditumbuhi rumput, semak-semak tanaman blueberry, di beberapa daycare yang menjadi obyek penelitian. Mereka juga membiarkan anak-anak 'kotor-kotoran' merawat tanaman tersebut di kotak seperti pot.

Hasilnya, seperti dikutip dari Science Alert, keragaman mikroba di dalam perut dan di kulit anak-anak itu dalam waktu singkat terlihat lebih sehat. Para peneliti lalu membandingkannya dengan anak-anak yang bermain di lingkungan daycare biasa (lapangan berkonblok, ubin, dan kerikil).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hasilnya, anak-anak berusia 3 hingga 5 tahun di daycare dengan rerumputan dan tanaman itu mengalami peningkatan sel T dan tanda penting imun lain di dalam tubuh mereka dalam kurun waktu 28 hari.

"Kami juga menemukan bahwa mikrobiota di dalam usus anak-anak yang bermain di daycare hijau ini sama dengan mikrobiota pada usus anak-anak yang mengunjungi hutan setiap hari," kata ilmuwan lingkungan Marja Roslund dari University of Helsinki.

Mikroba yang dimaksud para ahli disebut dengan gammaproteobacteria. Mikroba ini terlihat meningkatkan sistem imun kulit sekaligus membantu sekresi imun di dalam darah dan mengurangi kandungan interleukin-17 A, yang terhubung dengan penyakit imun.

Eksperimen ini sendiri merupakan usaha secara eksplisit pertama untuk memanipulasi lingkungan anak-anak di kota dan menguji dampaknya terhadap perubahan mikrobioma di tubuh sekaligus sistem imun mereka.

Meski tidak menyediakan jawaban lengkap, eksperimen ini mendukung ide awal yang menyebut perubahan di lingkungan mikroba bisa dengan mudah memberi dampak mikrobioma yang sudah kukuh dalam anak-anak dengan membantu imun mereka.

Ide bahwa kekayaan hayati berdampak kepada sistem imun manusia disebut dengan 'hipotesis biodiversitas'. Berdasarkan hipotesis ini, kehilangan biodiversitas atau keragaman hayati di lingkungan urban bisa paling tidak berdampak kepada peningkatan penyakit yang berkaitan dengan imun.

"Hasil studi ini mendukung hipotesis biodiversitas dan konsep bahwa biodiversitas yang rendah di lingkungan modern mungkin mengarah kepada sistem imun yang tak terlatih. Alhasil, itu meningkatkan pervalensi dari penyakit yang berhubungan dengan sistem imun," kata pengarang studi ini dalam artikel di Science Advances.

Di sisi lain, penelitian ini juga menunjukkan bermain di luar ruangan berdampak positif kepada penglihatan anak-anak dan dengan berada di alam ketika masih anak-anak berkaitan dengan kesehatan mental yang lebih baik.

Beberapa studi bahkan menunjukkan lingkungan hijau berkaitan dengan perubahan struktur pada otak anak.

[Gambas:Video CNN]

(lth/arh)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER