Tesla Kritis, Alasan Elon Musk Mau Mundur dari Twitter?

CNN Indonesia
Selasa, 20 Des 2022 18:00 WIB
Kondisi Tesla yang mengkhawatirkan membuat sejumlah pemegang saham khawatir. Mereka meminta Elon Musk hengkang dari Twitter.
Elon Musk dikabarkan bakal mundur dari posisinya sebagai CEO Twitter. (Reuters/Adrees Latif)
Jakarta, CNN Indonesia --

Elon Musk tiba-tiba disebut akan mundur dari posisinya sebagai CEO Twitter. Diduga, itu berkaitan dengan kondisi salah satu perusahaan Musk, Tesla yang mengkhawatirkan.

Musk pada Senin (19/12) menggelar pemungutan suara lewat akun Twitternya. Ia meminta warganet memilih apakah dirinya harus lanjut atau tidak sebagai CEO Twitter.

"Haruskah saya mundur sebagai pimpinan Twitter? Saya akan mematuhi hasil polling ini." kicau Musk.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hasilnya, sebanyak 57,5 persen warganet menghendaki Musk mundur, sementara yang 42,5 persen lainnya memilih tidak. "Yes 57,5 persen, No 42,5 persen," demikian dikutip dari data hasil akhir polling yang diikuti oleh 17.502.391 responden itu.

Mengutip Business Insider, sepak terjang Musk di Twitter membuat Leo KoGuan selaku pemegang saham terbesar ketiga di Tesla khawatir. Ia menyebut, Musk telah menelantarkan Tesla.

"Elon menelantarkan Tesla dan perusahaan ini tidak punya CEO yang aktif. Tesla harus dan layak mendapatkan CEO yang bekerja total. Apa yang harus Dewan Direksi Tesla lakukan, tidak ada? Elon akan menemukan suksesornya sendiri di bawah pengawasan independen dari Dewan Direksi," kicau Leo KoGuan di akun twitternya.

Kecemasan serupa juga diutarakan Ross Gerber. Pemegang saham Tesla sekaligus CEO Gerber Kawasaki Wealth and Investment Management itu mengatakan "merupakan demi kebaikan untuk para pemegang saham Tesla, Elon harus kembali bekerja penuh di Tesla."

Tesla sedang mengalami masalah dari segi bisnis. Perusahaan tersebut tercatat bukan lagi pemain utama dalam sektor mobil listrik.

Kini, Tesla menghadapi persaingan yang lebih sengit di Amerika Serikat (AS), China, dan beberapa bagian di Eropa. Di China misalnya, Tesla kalah dari BYD yang didukung oleh Berkshire Hathaway.

Pada November, BYD berhasil menjual mobil listrik sebanyak 229.942 atau dua kali lebih banyak jumlah penjualan Tesla.

Di sisi lain, saham Tesla juga terus anjlok setelah akuisisi Twitter senilai $44 miliar oleh Musk akhir Oktober lalu. Demi membeli Twitter, Musk menjual saham Tesla senilai $15,4 miliar pada awal tahun ini.

Ia lalu mendapatkan pinjaman dari sejumlah pihak seperti Sequoia Capital, Qatar Investment Authority, Morgan Stanley, Barclays, dan Bank of America. Total, Forbes mencatat $40 miliar sahamnya di Tesla dalam 12 bulan terakhir.

Banyaknya jumlah saham Tesla yang dijual itulah yang membuat pemegang saham dan publik khawatir. Apalagi, Musk sempat mengakui penjualan saham Tesla dilakukannya untuk menyelamatkan Twitter.

"Jika Anda melihat, harga sahamnya terus kepayahan. Saya kira pasar tengah berpikir 'orang yang menaikkan posisi perusahaan ini, sekarang mulai berpaling," kata Kepala Analis Pasar di IG, Chris Beauchamp.

"Tesla adalah saham Elon. Naik turunnya saham itu tergantung darinya," ujar Beauchamp menambahkan.

Dilansir Forbes, polling yang meminta Musk untuk mundur dari CEO Twitter memberi saham Tesla sedikit peningkatan. Saham Tesla meningkat sekitar 4,67 persen dalam pra-pasar pada Senin (19/12) waktu setempat sebelum bertahan di sekitar tiga persen setelah penutupan polling oleh Musk.

Musk sendiri sampai saat ini belum mensahkan hasil polling tersebut. Meskipun, ia mengaku bakal mematuhi apapun hasilnya.

[Gambas:Video CNN]

(lth)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER