Alasan Gelombang Tinggi Landa Perairan Indonesia di Akhir Tahun

CNN Indonesia
Selasa, 27 Des 2022 16:56 WIB
BMKG menyebut gelombang tinggi terkait dengan pusat tekanan rendah dan bibit siklon. Simak rinciannya.
Ilustrasi. Gelombang tinggi akan menerpa pesisir setidaknya hingga awal 2023. (Istockphoto/johnnorth)
Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjelaskan penyebab gelombang tinggi menjadi hal yang patut diwaspadai selain hujan ekstrem di akhir tahun.

"Jadi ini perlu di waspadai gelombang tinggi juga tidak hanya hujan ekstrem cuaca ekstrem," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, dalam konferensi pers daring, Selasa (27/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia memaparkan beberapa sebab yang bisa memicu gelombang tinggi 27 Januari 2022 hingga 1 Januari 2023.

Pertama, ada indikasi pembentukan pusat tekanan rendah di sekitar wilayah Australia. Dwikorita menyebut hal itu dapat memicu terbentuknya pola pertemuan dan perlambatan angin di sekitar wilayah Indonesia bagian selatan ekuator.

Selain dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan dan angin kencang di sekitar Sumatera, Jawa, hingga Nusa Tenggara, fenomena ini juga "berdampak pada peningkatan gelombang tinggi di perairan Indonesia."

Kedua, bibit siklon tropis 95 W yang terdeteksi beberapa hari yang lalu. Lokasinya ada di Samudra Pasifik sebelah utara Papua Barat, 8,8 derajat Lintang Utara dan 130,9 derajat bujur timur. Kecepatan maksimalnya 15 knot dan tekanan terendah 1.008 milibar.

Berdasarkan citra satelit Himawari 6 jam terakhir, kata Dwikorita, pihaknya mendeteksi aktivitas konvektif (gerakan benda cair atau gas karena perbedaan suhu dan tekanan) yang signifikan, terutama di sebelah utara sistem tersebut.

Model prediksi numerik juga menunjukkan bahwa bibit siklon ini bergerak ke arah barat laut menjauhi wilayah Indonesia.

"Potensi sistem untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan berada dalam kategori rendah dan semakin menjauh Indonesia," kata mantan Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) itu.

Guswanto, Deputi Meteorologi BMKG, mengungkap tiga kategori gelombang tinggi yang diprediksi terjadi saat ini. Yakni, gelombang dengan tinggi lebih dari 6 meter, 4 meter hingga 6 meter, dan 2,5 meter hingga 4 meter.

Gelombang yang lebih dari 6 meter hanya akan terjadi di Laut Natuna Utara dan Samudra Hindia di selatan NTT.

Ombak setinggi 4 meter - 6 meter: Samudera Hindia selatan Banten, Samudera Hindia selatan Jawa Barat, Samudera Hindia selatan Jawa Tengah, Samudera Hindia selatan Jawa Timur, Samudera Hindia selatan Bali, Samudera Hindia selatan NTB.

Selain itu, perairan Pulau Sumba, perairan Kupang - Pulau Rote, perairan Pulau Flores, perairan Kepulauan Anambas - Kepulauan Natuna, Laut Sumbawa, Selat Makassar bagian selatan, Laut Flores, Laut Banda, Laut Arafuru.

Gelombang 2,5 - 4 meter: Samudera Hindia barat Kepulauan Mentawai, Samudera Hindia barat Bengkulu, Samudera Hindia barat Lampung, Laut Natuna, Selat Karimata, Laut Jawa, Laut Bali, Selat Sunda, perairan selatan Banten, perairan selatan Jawa, perairan selatan Bali, perairan selatan Lombok, perairan selatan Sumbawa, perairan utara Halmahera.

[Gambas:Video CNN]

(lth/arh)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER