Hujan meteor Quadrantids akan mencapai puncaknya pada Rabu (4/1) dinihari WIB. Hujan meteor ini disebut sebagai salah satu yang terbaik di tahun 2023.
Dikutip IFL Science, hujan meteor Quadrantids berlangsung dari 28 Desember 2022 hingga 12 Januari 2023. Namun puncak hujan meteor Quadrantids akan terjadi pada Rabu (4/1) dinihari.
Quadrantids disebut sebagai hujan meteor terbaik dalam hal kecerahan dan frekuensi jumlah meteornya. Sayangnya, hanya sedikit orang yang dapat melihatnya karena cuaca yang sangat dingin ketika hujan meteor ini terjadi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga :![]() 101 SCIENCE Di Mana Burung saat Hujan? |
Seperti semua hujan meteor, Quadrantids disebabkan oleh puing-puing dari asteroid atau komet. Quadrantids disebabkan tumbukan dari meteor EH1 2003 yang diduga sebagai "komet mati".
Laporan pertama Quadrantids pertama diungkap pada 1825 ketika Antonio Brucalassi menulis: "Atmosfer dilalui oleh banyak benda bercahaya yang dikenal dengan nama bintang jatuh," yang dia identifikasi berasal dari Quadrans Muralis.
Melansir situs resmi LAPAN, hujan meteor Quadrantid akan tampak jelas bagi mereka yang tinggal di bagian utara. Hal itu dikarenakan posisi titik radian atau datangnya hujan meteor tersebut berada di langit utara.
Di Indonesia, hujan meteor Quadrantid ini dapat disaksikan dari arah timur laut pada saat setelah rasi bintang Bootes terbit, yaitu sekitar pukul 02.46 WIB dini hari hingga pukul 05.21 WIB dengan titik radian tertinggi terjadi sesaat sebelum fajar sekitar pukul 04.00 WIB.
Namun, seperti dikutip Space, tahun 2023 bukanlah waktu terbaik untuk menyaksikan hujan meteor ini. Pasalnya, waktu hujan meteor Quadrantid beririsan dengan Bulan Purnama pada Jumat (6/1) menurut Handbook of the Royal Astronomical Society of Canada tulisan Margaret Campbell-Brown dan Peter Brown.
Itu artinya, langit di sepanjang malam mulai dari Selasa (3/1) hingga Rabu (4/1) akan diterangi cahaya bulan yang memasuki fase cembung awal (waxing gibbous moon). Pada fase tersebut, sebanyak 94 persen bagian Bulan bersinar, menyisakan sedikit area yang masih gelap.
Melansir unggahan LAPAN di Instagram, hujan meteor Quadrantids kali ini akan memiliki intensitas 34-64 meteor/jam dengan Elongasi lunar mencapai 106 derajat. Hujan meteor Quadrantid masuk ke dalam kelas Hujan Meteor Mayor.
Di Januari, terdapat pula hujan meteor lain yakni Gamma-Ursae Minorid (18 Januari). Namun hujan meteor itu masuk kategori Hujan Meteor Minor Kelas IV.
View this post on Instagram