BRIN Lakukan TMC di Jatim Cegah Cuaca Ekstrem

CNN Indonesia
Selasa, 03 Jan 2023 17:00 WIB
BRIN dan sejumlah lembaga mengadakan TMC di Jawa Timur untuk tangkal cuaca ekstrem. (Antara Foto/Asprilla Dwi Adha)
Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melakukan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) untuk mencegah terjadinya cuaca ekstrem di sejumlah wilayah Jawa Timur (Jatim).

"Di Jatim sudah digelar TMC sejak 2 Januari,poskonya di Lanud Abdulrachman Saleh, Malang dengan menggunakan satu unit pesawat Casa," ujar Koordinator Laboratorium Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) BRIN Budi Harsoyo kepada CNNIndonesia.com, Selasa (3/1).

Ia menjelaskan TMC di wilayah Jatim sudah dilakukan satu sorti penerbangan pada Senin kemarin, dan akan berlangsung hingga 10 Januari 2023. Areanya meliputi bagian utara Malang sampai ke wilayah perairan Madura.

Lihat Juga :

Budi mengungkapkan wilayah Jawa secara umum berpotensi terjadi cuaca ekstrem. Pola spasial atmosfer bergerak semakin ke timur Pulau Jawa hingga ke Bali dan Nusa Tenggara.

"Ini dipicu dengan munculnya siklon tropis ekseli di wilayah australi dan menarik masa udara dari wilayah barat, jalurnya sepanjang Pulau Jawa, ke Bali, Nusa Tenggara hingga Australia," ujarnya.

Sebelumnya, Kepala Stasiun Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda, Taufiq Hermawan, mengatakan cuaca ekstrem berpotensi melanda beberapa wilayah di Jatim dalam sepekan ke depan.

"Jatim saat ini berada pada puncak musim hujan, dan memperhatikan kondisi dinamika atmosfer di wilayah Jatim masih cukup signifikan berpotensi mengakibatkan peningkatan potensi cuaca ekstrem, di beberapa wilayah dalam sepekan ke depan," kata Taufiq lewat keterangannya, Senin (2/1).

Berdasarkan pantauan BMKG, ada pola tekanan rendah Ex-TC (bekas badai tropis) Ellie di Australia bagian Utara yang mengakibatkan terbentuknya konvergensi atau pertemuan angin di wilayah pulau Jawa.

Selain itu, kata dia, aktifnya La Nina, Gelombang Rossby dan Gelombang Kelvin beberapa wilayah di Jatim, juga menimbulkan potensi cuaca ekstrem yang patut diwaspadai.

"Yang patut diwaspadai berpotensi terjadi bencana hidrometeorologi. Berupa genangan air, banjir, banjir bandang, puting beliung, hujan es maupun tanah longsor untuk wilayah dataran tinggi," ucapnya.

Setidaknya ada 28 kabupaten/kota yang harus mewaspadai potensi cuaca ekstrem itu, yakni wilayah Kota Batu, Kota Blitar dan Kabupaten Blitar, Kabupaten Magetan, Kabupaten Pacitan, Kabupaten Tulungagung, Kota dan Kabupaten Kediri.

Kota dan Kabupaten Malang, Kabupaten Ngawi, Kabupaten Bondowoso, Kabupaten Nganjuk, Kota dan Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Situbondo, Kabupaten Bojonegoro dan Kabupaten Jember.

Lalu Kabupaten Jombang, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Ponorogo, Kota dan Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Gresik.

Kemudian, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Madiun, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Tuban, Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Sumenep, Kabupaten Jember, serta Kota dan Kabupaten Pasuruan.

(can/lth)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK